Sandiaga Tantang Milenial Tidak Jadi Penonton

Sandi menyebut, milenial punya tanggung jawab untuk membesarkan bangsa Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2018, 09:23 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 09:23 WIB
Cawapres Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Kantor Pimpinan Pusat MTA untuk silaturahmi dan minta doa restu,Sabtu (22/9).(Liputan6.com/Fajar Abrori)
Cawapres Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Kantor Pimpinan Pusat MTA untuk silaturahmi dan minta doa restu,Sabtu (22/9).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menantang para milenial untuk menjadi pengusaha. Menurut Sandiaga, bonus demografi yang dialami Indonesia hingga 2045 harus disikapi dengan baik guna menjadi peluang supaya Indonesia menjadi bangsa besar.

Dia tak ingin kaum milenial sebagai pemeran utama bonus demografi hanya berdiam diri menjadi konsumen.

"Kita perlu melakukan sesuatu torehan sejarah agar milenial tidak menjadi penonton, mereka jadi pemain. Di 2030 kita 7 besar dunia, di 2045 insyaallah 4 besar dunia," kata Sandiaga lewat keterangan tertulis, Rabu (14/11/2018).

Sandi menyebut, milenial punya tanggung jawab untuk membesarkan bangsa Indonesia. Oleh karenanya, Sandiaga memberikan tantangan kepada kaum milenial yang harus menjadi produsen.

"Karena 120 juta pasar konsumsi yang ada di Indonesia di tahun 2030 itu didominasi oleh milenial. Seandainya milenial itu tidak menjadi pengusaha, mereka akan jadi konsumen saja. Mereka harus menjadi produsen. Mereka harus menikmati dari pasar yang besar ini jangan sampai ini diberikan pada produk-produk asing," tutur Sandiaga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Janjikan Harga Stabil

Sandi memastikan, di bawah kepemimpinan Prabowo-Sandi ke depan, pihaknya bakal memastikan harga stabil, terjangkau serta harga komoditas tidak jatuh. Dia akan menguatkan ekspor dalam negeri.

"Kita akan menciptakan permintaanya dengan membangun industri berbasis pengolahan yang harapan kita bisa menjadi andalan untuk membuka lapangan pekerjaan. Ekspor perkuat, impor kurangi dengan membangun industri yang mensubstitusi produk-produk impor," ujarnya.

 

Reporter : Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya