Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno menanggap heran saat sang rival, petahana Presiden Joko Widodo atau Jokowi, mewaspadai skema hasil survei pemilihan Presiden Amerika Serikat disamakan di Indonesia.
Jokowi beranggapan, hasil survei yang cenderung selalu unggul bisa saja berbalik saat hari H Pemilu.
"Kita beda yah sama Amerika, kita beda. Sama-sama demokrasi tapi lain. Yang bisa kita sampaikan rakyat sudah tidak bisa termakan isu-isu survei," kata Sandiaga di Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).
Advertisement
Ketimbang mempermasalahkan survei, lanjut Sandiaga, tim internalnya bersama tim sukses dimotori Hashim Djojohadikusumo, telah memiliki risetnya sendiri. Sandiaga pun memilih lebih percaya hasil paparan mereka.
"Ya sama surveinya Pak Hashim, juga pakai survei internal yang saya pakai waktu pilgub DKI itu. Rakyat melihat yang real, yang mereka hadapi dalam kesehariannya," jelas Sandiaga.
Kekalahan Hillary Clinton di Pilpres AS
Sebelumnya, Jokowi dalam pengarahannya pada Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja Sumatera Selatan, mengatakan kekalahan Hillary Clinton saat pemilihan Presiden AS sangat tak disangka.
Padahal, calon presiden perempuan itu sudah yakin memang, ketimbang Donald Trump dilihat dari pernyataan hasil survei.
"Semua survei bilang Donald Trump kalah, tapi kejadiannya Hillary kalah dan Donald Trump menang. Inilah lanskap politik global yang berubah. Ini yang harus diwaspadai," kata Jokowi di The Sultan Conventional Center, Palembang, Minggu 25 November 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement