PSI Tolak Poligami, Ketum PPP: Jangan Jadi Beban Jokowi

Rommy khawatir label anti-Islam kian melekat karena pernyataan dan sikap politik partai pimpinan Grace Natalie itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2018, 08:11 WIB
Diterbitkan 15 Des 2018, 08:11 WIB
Ketum PPP Romahurmuziy
Ketum PPP, Romahurmuziy saat memberkan pembekalan kepada pada caleg PPP di Solo, Rabu (10/10). (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy meminta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak menjadi beban bagi capres petahana Jokowi. Sikap PSI sebagai pendukung Jokowi-Ma'ruf, menentang ajaran agama Islam akan merugikan. 

"Saya mengimbau rekan-rekan di PSI untuk tidak menjadikan dirinya sebagai liabilities atau beban," kata Rommy di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12/2018) dini hari.

Rommy khawatir label anti-Islam kian melekat karena pernyataan dan sikap politik partai pimpinan Grace Natalie itu. Terbaru, Grace menolak poligami di kalangan pejabat publik. Padahal menurut Rommy, poligami tidak masalah dalam Islam dan termaktub dalam Alqur'an.

"Pernyataan-pernyataan yang disampaikan PSI yang saat ini menjadi salah satu pendukung Jokowi justru menjadi beban. Karenanya saya menyampaikan ini agar menjadi yang terakhir kalinya oleh kader-kader PSI," tegas Rommy.

Dia mengungkit bahwa kedua kubu pasangan calon agar tidak kampanye menyinggung keyakinan beragama. Maka itu, Rommy minta PSI tidak mengeluarkan pernyataan politik yang membawa-bawa agama.

"Saya mengingatkan agar rekan-rekan pimpinan parpol bisa mengendalikan kader-kadernya dalam mengeluarkan pernyataan-pernyataan agar tidak menyinggug agama atau suku manapun," katanya.

Evaluasi dalam internal koalisi, kata Rommy terbuka untuk dilakukan. Anggota Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu mengingatkan hal demikian agar koalisi dalam satu napas pemenangan Pilpres.

"Saya kira kalau evaluasi kita terbuka kok karena tidak semua dari kita melangkah dalam proses pemenangan ini on the track," pungkasnya

Larang Kader Poligami

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie menyatakan, hingga saat ini perempuan di Indonesia masih mendapatkan ketidakadilan. Salah satunya, soal poligami.

"Riset LBH APIK tentang poligami menyimpulkan bahwa pada umumnya, praktik poligami menyebabkan ketidakadilan, yaitu perempuan yang disakiti dan anak yang ditelantarkan," tuturnya.

"Karena itu, PSI tidak akan pernah mendukung poligami. Tak akan ada kader, pengurus, dan anggota legislatif dari partai ini yang boleh mempraktikkan poligami. PSI percaya, perjuangan keadilan, penghapusan diskriminasi harus dimulai dari keluarga, dari rumah" sambung Grace.

 

Reporter: Ahda bayhaqi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya