Liputan6.com, Jakarta Survei Alvara Research Center menyebutkan, hasil survei terbaru menyebutkan Paslon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin memiliki elektabilitas sebesar 54,3% dan Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 35,1%. Artinya, ada selisih sekitar 19%.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga mengatakan ia senang dan optimistis dengan hasil survei tersebut.
"Banyak masyarakat bertanya sama kami kenapa kampanye programnya belum jalan. Kami kampanye program saja belum jalan naiknya cuma 1-2 persen, sementara pihak lawan sudah sampai 1.000 tempat didatangi nggak ngaruh," ujar Arya di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Advertisement
Menurut Arya, angka tersebut dapat meningkat lagi dengan mulai bergeraknya Timses Jokowi di bulan Januari ini. Ia mengatakan, TKN sudah mulai bergerak di Sumatera dan daerah-daerah yang dianggap masih lemah akan dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf.
Usulan Paslon 02 untuk mengubah visi-misi juga dinilai Arya akan mempermudah pergerakan TKN. Sebab, hal itu menunjukkan ketidaksiapan Prabowo-Sandiaga untuk beradu program dan visi-misi.
"Mereka itu di Sumatera sudah mentok, tinggal kami gerogoti saja. Mereka mau pindahkan ke Solo, mau kemana, nggak ada urusannya. Akan stuck. Nggak ada perubahan apa pun di mereka karena mereka nggak punya visi-misi. Terbukti mereka mengganti visi misinya," jelas Arya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Visi Misi Tak Jelas
Arya menganggap, bila Paslon 02 tidak memiliki visi-misi yang jelas, maka tidak akan ada kenaikan elektabilitas yang juga jelas. Ia pun menilai, masyarakat sudah tidak lagi percaya dengan Paslon 02 dan program yang mereka bawakan.
"Apalagi sekarang ganti visi-misi, karena memang ternyata gini, program tersebut akan berhubungan dengan visi-misi, kalau visi-misinya pun tak jelas, maka programnya pun tak jelas. Maka wajar mereka seribu titik itu nggak ada kenaikan. Karena programmya kagak jelas," tandas Arya.
Advertisement