Debat Capres, Wapres JK : Jokowi-Ma'ruf Lebih Siap

Usai debat, JK menilai Jokowi-Ma'ruf lebih siap untuk menghadapi debat.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2019, 23:43 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2019, 23:43 WIB
Nobar debat capres di rumah dinas Wapres Jusuf Kalla
Nobar debat capres di rumah dinas Wapres Jusuf Kalla (Merdeka/ Intan Umbari Prihatin)

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar dua jam lebih debat perdana capres-cawapres pasangan nomer 01 Joko Widodo- Ma'ruf Amin dan nomer 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno berjalan.

Satu sama lain mereka berdua adu argumen dan gagasan. Jokowi yang lebih membicarakan capainya sedangkan Prabowo membicarakan visi dan misi serta gagasan. Tidak hanya suara riuh dari para pendukung satu sama lain di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, suasana yang sama pun terasa di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Beberapa staf sempat ramai, namun JK tetap fokus memandang layar sambil melipat tangan. Ketika Jokowi menyerang balik Prabowo dengan mengungkit hoaks Ratna Sarumpaet, para staf sempat tertawa tetapi Jusuf Kalla tetap fokus.

Sesekali JK berdiskusi dengan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi disamping kanannya. Lalu berbincang dengan Istrinya Mufidah Jusuf Kalla. Tangannya tetap dilipat, tampak fokus dan terpaku. Riuh pun kembali terdengar saat cawapres Ma'ruf Amin menambahkan pendapatnya setuju terkait disabilitas yang disampaikan. Tetapi JK pun malah aneh mengapa melihat sekitar.

"Kenapa?" JK bertanya mengapa sedikit riuh kepada stafnya.

Kemudian disela-sela debat, JK tampak lebih serius. Sesekali JK berdiskusi kembali dengan Sofyan. Di sesi ke III terkait tema korupsi, tangan JK dimasukan ke dalam kantung dan sedikit bersandar di bangku.

Beberapa kali dia juga memperhatikan pendukung dari dua pasangan dilayar dan berdiskusi dengan Sofyan. Saat Jokowi tidak setuju dengan misi Prabowo terkait hendak menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai upaya pencegahan korupsi di kalangan birokrat, JK menyeruput air putih dan tangannya ditopang ke dagu dan sesekali dilipat.

Tidak terasa sesi terkait terorisme, kali ini Ma'ruf Amin yang berbicara dari kubu 01. Suasana tampak riuh lantaran Ma'ruf Amin baru berbicara, tapi JK masih tetap serius. Tangannya terjaga tetap disimpulkan dan fokus.

Suasa kembali riuh saat Jokowi menanyakan hasil ICW yang mencatat bahwa partai Gerindra paling banyak mengusung eks napi koruptor dipileg. Tetapi JK tetap tenang dan langsung berdiskusi dengan Sofyan.Tatapan JK tetap tenang. Diakhir sesi antara Jokowi dan Prabowo, dia fokus menatap ponsel yang yang ditunjukan Mufidah.

Usai debat, JK menilai Jokowi-Ma'ruf lebih siap untuk menghadapi debat. Dia mengklaim mereka berdua lebih siap untuk memberikan pertanyaan dan menjawab. Walaupun kata dia, dari sisi Prabowo-Sandi pun ada positifnya pula.

"Jadi debat yang pertama ini kita lihat pak calon nomor 1 pak Jokowi dan Ma'ruf Amin lebih siap. Baik lebih siap menjawab, siap juga bertanya," kata JK usai debat.

Ma'ruf pun kata JK lebih bisa menjawab dan bertanya. Dia pun menepis terkait Ma'ruf yang jarang diberi kesempattan bicara.

"Kan berbicara juga tadi, walaupun ya wakil selalu begitu, maklum nomor 1 lebih banyak dari nomor 2," kata JK.

JK yang juga sebagai Ketua Dewan Pengarah TKN menilai sangat puas dan diluar ekspektasi. Mulainya kata dia, kisi-kisi yang diberikan oleh KPU sama tetapi setelah itu bebas dan menarik.

"Ya baguslah. Artinya di luar ekspektasi kita. Mula-mula saya pikir kisi-kisinya tapi di luar itu ada pertanyaan bebas lebih menarik," kata JK.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Prabowo Gampang Terpancing

Dalam beberapa sesi debat perdana capres dan cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, pasangan capres-cawapres nomer urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno sempat terpancing dengan pertanyaan paslon nomer urut 01 Joko Widodo. Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai sosok Prabowo yang mudah terpancing ada karakter yang cepat tanggap.

"Jadi memang karakter begitu cepat terpancing bikin naik tensinya," kata JK usai menonton debat capres-cawapres perdana di rumah dinasnya, Jalan Dipenogoro, Jakarta Pusat, Kamis (17/1) malam.

Tetapi kecepatan menjawab tersebut kata JK malah jadi bertentangan. Dia menilai Prabowo sedikit belum siap. "Tapi banyak hal justru banyak bertentangan," kata JK.

Dia menilai JK disatu sisi ingin membantu pengusaha kecil tapi menaikan pajak. Ada beberapa hal juga yang bertentangan. Kemudian menurut dia persiapan harus lebih baik dari pihak 01 maupun 02.

"Jadi tim kampanye harus mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan pertanyaan dan jawabannya," kata JK.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya