Dibela Ibunda Soal 'Sandiwara Uno', Sandiaga: Memang Anak Mami

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu merasa sosok ibu adalah yang utama.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2019, 12:48 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2019, 12:48 WIB
20160215-Perempuan-Hebat-Jakarta-Sandiaga-Uno-FP
Balon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno bersama Ibunda Mien R Uno memberi pelatihan Pengelolaan keuangan usaha kepada peserta program Perempuan Hebat, Perempuan Mandiri di Jakarta, Minggu (14/2). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres Sandiaga Uno menilai wajar bila sang Ibunda, Mien Uno, membela dirinya dari tuduhan miring atau sering bersandiwara saat berkampanye. Menurutnya, pembelaan tersebut sangat manusiawi.

"Bagi seorang ibu itu apapun buat anaknya dia pasti akan membela itu sudah sangat manusiawi," kata Sandi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/2).

Sandi tak pernah merasa risih dengan tuduhan negatif yang selama ini di alamatkan kepadanya. Dirinya juga tak malu bila di cap 'anak mami'.

"Enggak lah, saya urat bapernya udah putus. Enggak ada saya, enggak baper. Kalau dikatain anak mami, emang anak mami. Masa anak tetangga, anak tante kan enggak," ucap Sandi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu merasa sosok ibu adalah yang utama. Dia bersyukur kiprahnya selama ini berkat doa seorang ibu. Maka dari itu, dia ingin para pihak menghormati ibunya dan tak ingin dibuat sakit hati.

"Jadi kalau dibilang, kalau dituduh yang macam-macam ya saya dengan bangga bahwa saya emang anak ibu saya. Semua yang saya lakukan demi ridho ibu saya. Saya masuk politik juga meminta izin ridho dari ibu saya. Saya tidak akan mungkin menyakiti hati, perasaan ibu saya atau ibu-ibu yang lain," tuturnya.

"Saya berjuang untuk ibu-ibu di seluruh Indonesia. Saya ingin mereka bahagia gitu. Tapi kalo mereka tercoreng hatinya karena dituduh, karena dianggap rekayasa sakit hatinya ini yang saya khawatirkan kita enggak bisa mendapatkan ridho kalo ibu-ibu kita tidak kita hargai," tambah Sandi.

 

Contohkan Istri Soekarno

Lebih jauh, menurutnya wajar bila ibu ikut andil dalam politik. Dia mencontohkan istri Presiden Soekarno, Fatmawati yang pernah menjahit bendera merah putih. Kemudian RA Kartini yang menginisiasi emansipasi wanita.

"Kenapa ibu-ibu enggak boleh dibawa ke politik, Ibu harus jadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses politik. Dan ibu-ibu kita ini ya ada yang terkekspose seperti ibu Mien seperti itu. Tapi banyak jutaan, mungkin puluhan juta ibu-ibu lain yang juga menyuarakan hal yang sama kalau anaknya mendapatkan ketidakadilan," pungkas Sandiaga.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya