Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memastikan Jokowi siap menghadapi debat capres pada 17 Februari 2019 mendatang. Debat kedua dengan tema pangan, energi, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup ini merupakan yang paling ditunggu-tunggu Jokowi.
"Untuk debat ini sangat Pak Jokowi banget. Mengenai infrastruktur, dan lainnya. Insyaallah karena ini memang yang ditunggu-tunggu," ucap Ketua TKN Erick Thohir di Jakarta, Rabu 13 Februari 2019.
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menyebut bahwa Jokowi tak perlu kisi-kisi pada debat kedua kali ini. Ia mengatakan tema debat kedua merupakan makanan sehari-hari Jokowi.
Advertisement
"Tidak ada kisi-kisi. Tema itu menjadi bagian kisi-kisinya. Jadi kami mempersiapkan dengan sebaik-baiknya. Dan tema ini adalah skala prioritas di masa kepemimpinannya," kata Hasto.
Sementara Wakil Ketua TKN Moeldoko, menegaskan Jokowi akan ofensif dalam debat nanti. "Beliau ambil posisi yang kita rasa untuk membela rakyatnya," jelas Moeldoko.
Untuk isu lingkungan hidup, Jokowi dianggap sudah mengambil sejumlah langkah tegas. Sebagai contoh, isu asap akibat kebakaran hutan dan lahan tak lagi muncul beberapa tahun terakhir.
"Soal energi jelas sekali bagaimana Jokowi mengembangkan Indonesia dalam supply energi memadai, Indonesia bisa tercukupi, pemerintah sungguh-sungguh mengatasi kekurangan energi," kata juru bicara TKN Misbhakun.
Tak hanya itu, Jokowi sudah juga mulai membangun energi terbarukan. Misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Sulawesi.Â
"Ini keseriusan di energi ditunjukkan Jokowi. Infrastruktur sangat luar biasa pencapaiannya. Bagaimana membangun jalan tol, telekomunikasi, ring tengah barat dan timur. Sambungan internet capaian 87%," jelasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Respons Prabowo-Sandi
Sementara Jubir BPN Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara menganggap wajar jika pihak Jokowi-Ma'ruf menampilkan segala usaha pemerintah. Namun ada sejumlah koreksi yang akan disampaikan Prabowo dalama debat nanti.Â
"Saya pikir koreksi kami konstruktif. Apakah capaian itu sudah melampaui target?. Tentang energi ada amanah Perppu tentang kebijakan energi nasional yang mana pada tahun 2025 energi terbarukan bura nya harus mencapai 23 persen dari total nasional. Catatan kami sampai saat itu masih jauh dari capaian, karena sekarang capaiannya baru 8 persen," jelas Suhendra.
Sejumlah koreksi yang akan disampaikan dalam debat satu di antaranya adalah tentang Undang-undang Sumber Daya Air.
"Sampai hari ini kewajiban pemerintah bekerja sama dengan DPR untuk menghadirkan UU Sumber Daya Air belum terwujud. Ini koreksi harus disampaikan dan disadari petahana," pungkasnya.
Advertisement