Prabowo Bakal Tanya Mahalnya Proyek LRT di Debat Kedua Capres

Prabowo akan mengajukan pertanyaan secara elegan dalam debat kedua capres.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Feb 2019, 21:26 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2019, 21:26 WIB
Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mahalnya Proyek Infrastruktur Light Rail Transit (LRT) yang menelan biaya besar kemungkinan bakal ditanya Capres Prabowo Subianto kepada rivalnya Joko Widodo di debat capres pada Minggu 16 Februari 2019. Namun begitu, Prabowo akan mengajukan pertanyaan secara elegan.

Hal itu disampaikan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said saat jumpa pers update persiapan kedua di Jalan Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2/2019).

"Saya menangkap nuansa Pak Prabowo itu sangat menjaga kesantunan, etika dan tegas. Beliau seorang perwira tinggi, seorang diplomat senior, negarawan, jadi mungkin akan ditanya (LRT)," kata Sudirman.

Menurut Mantan Menteri ESDM itu, masalah tersebut sudah diketahui masyarakat. Oleh karenanya, tanpa Prabowo bertanya soal LRT, masyarakat sudah paham. Sudirman menyerahkan ke Prabowo akan mengkonfirmasi hal itu atau tidak.

"Tapi saya kira tanpa ditanya Pak Prabowo, masyarakat sudah tau," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pernah menyampaikan kritik terhadap beberapa proyek infrastruktur yang tengah gencar dibangun pada era pemerintahan Presiden Jokowi. Salah satunya soal proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT).

 

Kritik JK

20170419-Wapres JK Nyoblos Pilkada Jakarta di TPS 03-Herman
Wapres Jusuf Kalla (JK) mendatangi TPS 03 Kelurahan Pulo, Jakarta Selatan, Rabu (19/4). Ditemani istri, Mufidah Kalla dan sang cucu, JK memberikan suaranya pada Pilkada DKI putaran kedua di TPS bernuansa Betawi tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

JK menyinggung kondisi LRT Palembang yang kini hanya menjadi ajang coba-coba para turis lokal yang datang. JK juga menyinggung proyek pembangunan kereta api Trans Sulawesi dari Makassar ke Manado. Menurut JK, proyek tersebut tidak efisien, karena tidak ada yang menaiki transportasi tersebut.

JK juga mengkritik pembangunan LRT Jabodetabek yang menelan biaya sampai Rp 500 miliar per kilometernya (km). Menurutnya, pembangunan LRT dengan skema elevated (layang) dinilai kurang efektif.

"Saya kasih contoh, membangun LRT ke arah Bogor dengan elevated (jalur layang). Buat apa elevated kalau hanya berada di samping jalan tol?" ucap JK.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya