20 Ribu Alumni PT di Jabar Akan Deklarasi Dukungan untuk Jokowi

Sejumlah musisi nasional seperti Bimbo, Elfa`s`Singer, dan Purwacaraka akan meramaikan acara deklarasi tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2019, 09:53 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2019, 09:53 WIB
Ekspresi Jokowi - Ma'ruf Amin Saat Mengikuti Debat Perdana
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bandung - Sekitar 20.000 alumni dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat, seperti ITB, Universitas Padjadjaran, Universitas Pasundan, Universitas Parahyangan, dan UIN SGD Bandung akan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma`ruf Amin.

"Informasi sementara yang kami himpun, total ada 20 ribu orang yang akan hadir dan menyatakan dukungan untuk Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin pada Minggu pagi, 10 Maret 2019, di lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung," kata perwakilan Gerakan Intelektual Jabar Ngahiji dari Unpar Lukman Nur Hakim di Kota Bandung, Rabu 6 Maret 2019.

Acara deklarasi dukungan untuk pasangan Joko Widodo-Ma`ruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019 bertemakan Kebangkitan Kaum Intelektual Dukung Indonesia Maju dan hampir mirip dengan acara dukungan dari Alumni UI. Lukman mengatakan, sejumlah musisi nasional seperti Bimbo, Elfa`s`Singer, dan Purwacaraka akan meramaikan acara deklarasi tersebut.

"Nanti yang memainkan alat musiknya dari Purwacaraka, penyanyi Bimbo, Elfa`s Singer, dan artis nasional lainnya," kata dia seperti dikutip Antara.

Sementara itu, perwakilan Alumni SMA 3 Bandung dan Alumni ITB Rudy Farid Sagir menambahkan, acara deklarasi dukungan ini dilatarbelakangi kegelisahannya atas situasi politik saat ini.

Rudy menilai, pesta demokrasi lima tahunan bernama Pemilu Presiden 2019 yang hanya diikuti dua pasang calon ini seharusnya tidak menjadikan masyarakat terbelah.

"Terus terang, baik di medsos, media mainstream, masyarakat lagi tensi tinggi. Kadang-kadang serumah sampai ribut, pertemanan bisa bubar. Kenapa harus begini," katanya.

"Pemilu ini wujud pesta demokrasi yang kita harapkan, jadi seharusnya pilpres sesuatu yang menyenangkan, sifatnya santai. Beda pilihan jangan dibawa ke perpecahan, kita inginnya semangat Bandung yang dikenal damai, ceria, kreatif ini menyebar ke mana-mana," lanjut dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Nyaman dan Santai

Oleh karena itu, melalui acara ini pihaknya ingin menciptakan situasi yang nyaman, aman, dan santai meski terlibat aktif dalam pesta demokrasi tersebut.

"Jadi acara ini gerakan edukasi, ayo meski kita berbeda, tapi tetap bersatu. Makanya ada hiburan, acara kreatif, lainnya untuk pendewasaaan. Meski pilpres, kita santai saja," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya