Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) membuka peluang untuk merekrut milenial jadi menteri jika Jokowi-Ma'ruf berhasil memenangkan Pilpres 2019. Hal itu dikatakan anggota TKN Eva Kusuma Sundari.
"Kalau menurutku urusan publik itu kan kita harus hati-hati ya. Tetapi opsi bahwa anak muda akan direkrut jadi menteri kita juga membuat itu, kenapa tidak. Misalkan Nadiem Makarim," kata Eva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/42019).
Baca Juga
Menurut Eva, TKN akan memilih menteri berdasarkan kinerja dan kepintarannya. Serta tidak hanya bergantung pada umur yang relatif muda.
Advertisement
"Jadi Pak Jokowi banyak dilingkari oleh kelompok-kelompok milenial yang sukses dan saya yakin nanti ada beberapa yang berbasis kinerja, bukan berbasis umur ya. Berbasis kinerja untuk direkrut jadi menteri," ungkapnya.
Sedangkan terkait cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno yang juga mewacanakan menggaet menteri dari kalangan milenial, dinilai Eva sebagai gimmick untuk menarik suara pemilih. Namun, gimmick tersebut dinilai wajar oleh Eva.
"Tapi menurut saya sah saja itu dilakukan untuk merayu, tetapi kan kita tahu apa yang dilakukan, yang dijanjikan ternyata banyak yang bodong juga kan," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Janjikan 4 Menteri
Sebelumnya, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno berjanji akan memberikan jatah menteri untuk kalangan milenial. Tak tanggung-tanggung, jatah yang diberikan sebanyak empat kursi dalam kabinetnya jika terpilih.
Hal itu diungkapkan Sandi saat menggelar diskusi bersama ratusan pendukungnya di Palembang, akhir tahun lalu. Diskusi ini dihadiri mulai dari mahasiswa, enterpreneur, hingga kalangan emak-emak.
Sandiaga mengatakan, jatah menteri itu diantaranya Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Riset dan Teknologi, dan menteri lain yang berhubungan dengan kekinian.
"Setidaknya ada empat menteri. Jadi kami membuka peluang bahwa koalisi ke depan adil dan makmur, kami akan buka peluang ini selebar-lebarnya bagi milenial," ungkapnya.
Â
Reporter: Sania Mashabi
Advertisement