BPN Bakal Gugat Kecurangan Pemilu ke PBB, TKN Sebut Kubu Prabowo Gugup

Juru Bicara TKN Raja Juli Antoni menganggap BPN gugup dan kalap soal pelaporan kecurangan pemilu ke PBB.

oleh Fachrur RozieRatu Annisaa Suryasumirat diperbarui 02 Apr 2019, 16:24 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2019, 16:24 WIB
Sekjen PSI Raja Juli Raja Juli Antoni di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Sekjen PSI Raja Juli Raja Juli Antoni di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo mengatakan jika terbukti ada kecurangan di pemilu serentak 2019, pihaknya akan menggugat hingga ke tingkat internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Raja Juli Antoni, menganggap pernyataan dari kubu Prabowo tersebut menunjukkan kegugupan mereka dalam menghadapi Pemilu 2019.

"Jadi saya melihat bahwa tim Pak Prabowo-Sandi ini sudah mulai gugup dan kalap, sehingga narasi yang dikembangkan itu adalah kecurangan. Padahal, ini masih ada dua minggu lagi yang mestinya mereka bekerja keras ya, tapi sekarang narasinya sudah kalau kalah akan people power, kalau kalah akan lapor kecurangan ke PBB," ujar Raja saat dihubungi wartawan, Selasa (2/4/2019).

Ia menegaskan, sebaiknya kubu calon Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi tetap fokus untuk menggembirakan demokrasi. Yaitu, dengan mengkampanyekan ide-ide besar yang memang mungkin dimiliki oleh Paslon 02. Lagipula, kata dia, narasi seperti ini dapat membuat resah masyarakat.

“Dan kemudian kalau memang merasa ada sesuatu yang tidak benar dalam proses itu, ada mekanisme Undang-Undang yang mengatur, misalnya melakukan laporan kepada Mahkamah Konstitusi. Jadi sekali lagi, janganlah demokrasi kita dirusak dengan narasi-narasi yang membuat masyarakat takut untuk datang ke TPS,” kata Raja.

 

Lapor Interpol

BPN Datangi KPU Bahas Masalah DPT
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo saat mendatangi Kantor KPU, Jakarta, Jumat (29/3). Kedatangan BPN tersebut untuk membahas terkait laporan permasalahan DPT. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo mengatakan pihaknya ingin pemilu serentak 2019 berjalan adil tanpa ada kecurangan. Jika terbukti ada kecurangan, pihaknya akan menggugat hingga ke tingkat internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Mungkin gugatan ke Bareskrim, mungkin lapor Interpol, tergantung bagian hukum. Kami mau lapor ke International Court of Justice, kami lapor ke Geneva, human rights, kami lapor PBB, ke semua pihak," kata Hashim saat ditemui di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Senin (1/4/2019).

Hashim menegaskan pihaknya siap menempuh semua jalur dan melaporkan ke semua lembaga yang sah. "Kalau ada kecurangan yang tidak ditangani dengan baik kami laporkan ke semua pihak. PBB, UNSC, semua pihak yang sah," kata Hashim.

BPN, lanjut Hashim, tidak akan mentolerir jika terjadi kecurangan. Apalagi, saat ini pihaknya menyoroti soal Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang masih bermasalah. Menurutnya wajar, bila rakyat marah jika hasil pemilu berasal dari kecurangan.

"Karena kecurangan itu pidana. Kalau ada bukti kecurangan kami tidak akan menerima dan kami tidak akan tolerir. Kalau people power itu sah juga rakyat punya kuasa menunjukkan ketidakpuasan rakyat," ujar Hashim.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya