Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin kembali mendatangi provinsi Jawa Barat. Menurutnya tanah Pasundan adalah salah satu medan pertempuran Pilpres 2019.
"Karena Jabar kan betul-betul daerah pertempuran lah. Abis itu tanggal 6 (April) Banten, 7 (April) Banten juga," kata Ma'ruf setibanya di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2019).
Pada hari pertama di Jawa Barat, Ma'ruf akan menghadiri peringatan Isra Miraj di Wisma Kinasih, Sukabumi, Jawa Barat. Acara itu bukan kampanye, sehingga fokus untuk merayakan hari besar umat Islam.
Advertisement
"Ada pertemuan di (Wisma Kinasih) karena hari ini jatuhnya hari besar jadi menghindari di lapangan," kata Ma'ruf.
Ma'ruf Amin kemudian akan kembali ke Jakarta untuk menghadiri deklarasi eksponen Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) oleh politisi senior Golkar Akbar Tandjung. Hari berikutnya, Ma'ruf bakal kampanye terbuka di Garut, serta Bogor.
Adapun hal yang bakal disampaikan Mustasyar PBNU itu selama di Jawa Barat adalah keberhasilan pemerintahan pasangannya, Joko Widodo. Ditambah program kampanye yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan apabila terpilih. "Ya biasalah, pertama tentu ingin sampaikan bahwa pemerintahan Pak Jokowi itu sudah berbuat banyak untuk rakyat. Contohnya macem-macem, itu yang pertama, keberhasilan-keberhasilan dan itu harus diteruskan," jelas Ma'ruf.
Ketum MUI itu juga bakal mengimbau masyarakat mengedepankan toleransi dalam pilpres ini.
"Kedua, jangan terprovokasi oleh hoaks. Ketiga, jangan karena pilpres membuat bangsa jadi terpecah. Berbeda pilihan tidak harus kita kemudian bermusuhan, tetapi kita menjaga keutuhan bangsa," tutur Ma'ruf.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Target Menang 20 Persen
Ma'ruf Amin berharap hasil akhir Pilpres bisa menang dengan minimal 20 persen. Seperti yang ditunjukkan survei elektabilitas capres-cawapres pada umumnya.
Dalam survei terbaru LSI Denny JA, pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin unggul dengan selisih 20 persen dari pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Jokowi-Ma'ruf mendapatkan elektabilitas 56,8-63,3 persen. Sedangkan, Prabowo-Sandiaga memperoleh elektabilitas 36,8 persen hingga 43,2 persen.
"Mudah-mudahan pelaksanaannya nanti, tidak kurang dari itu. Kita harapkan demikian. Ya, minimal 20 (persen)" ujar Maruf di Bandar.
Meski begitu, Ma'ruf terlihat tidak puas dan ingin terus menggenjot suara. Sebab ada beberapa daerah yang berpotensi terus meningkat, yaitu wilayah Jokowi kalah pada 2014 lalu.
"Akan terus digenjot. Terutama Jabar, Banten, daerah-daerah seperti Nusa Tenggara Barat kan sudah. Madura juga kan sudah kondusif. Bagus lah. Tentu kita ingin terus. Di Madura sekarang gerakan makin masif, untuk 01 makin bagus," tutur Maruf.
LSI Denny JA melakukan survei pada 18-29 Maret 2019 dengan 1200 responden. Survei dilaksanakan di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei tersebut adalah 2,8 persen.
Â
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement