Liputan6.com, Jakarta - Yenny Wahid mengapresiasi sikap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengkritik gaya kampanye calon presiden Prabowo Subianto pada Minggu, 7 April 2019.
Sehari sebelum Prabowo kampanye, SBY menulis surat kepada para petinggi Partai Demokrat. Dalam surat itu,Presiden ke-6 RI itu menginginkan agar kadernya mengingatkan Prabowo untuk melakukan kampanye yang inklusif.
Baca Juga
Yenny mengatakan surat SBY yang dikirim kepada para petinggi Partai Demokrat merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, isi surat itu untuk mengingatkan kepada semua pihak agar tetap mengedepankan kebhinekaan dalam menghadapi pilpres.
Advertisement
"Jangan sampai terjebak politik yang eksklusif," kata Yenny di sela-sela acara Doa Bersama Komunitas Srikandi Indonesia di De Tjolomadoe, Karanganyar, Selasa, 9 April 2019.
Yenny menilai, surat SBY itu bisa mencegah ketegangan-ketegangan di tengah masyarakat.
"Kita mengapresiasi justru Pak SBY mengingatkan dan meminta agar jajaran Partai Demokrat mengingatkan paslon 02 untuk tidak berkampanye secara eksklusif," ujar dia.
Melalui surat yang dikirim dari Singapura itu, SBY menugaskan kepada sejumlah petinggi Partai Demokrat seperti Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsudin, Waketum Syarief Hasan dan Sekjen Hinca Panjaitan untuk menyampaikannya kepada Prabowo.
"Sikap Pak SBY semacam itu karena mengedepankan kepentingan bangsa, bukan kepentingan golongan saja dan kelompoknya saja," ujar Yenny.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bersifat Rahasia
Surat yang bersifat rahasia itu seyogyanya hanya ditujukan kepada Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin, Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
"Surat itu kemudian beredar luas," kata Hinca.
Hinca mengatakan, isi surat secara garis besar berupa usulan kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stdion Utama GBK, Minggu 7 April.
SBY meminta tiga orang tersebut menyampaikan surat itu kepada tim sukses Prabowo-Sandiaga. Kebetulan Partai Demokrat menjadi salah satu partai yang mengusung pasangan tersebut.
Hinca menyebut, surat tersebut juga bermaksud membantah tudingan bahwa pasangan Prabowo-Sadiaga pro terhadap khilafah.
"Dalam pesan yang disampaikan Pak SBY justru mau meluruskan bahwa Pak Prabowo bukan yang pro pada khilafah. Begitulah pesan yang tinggi dari Pak SBY kepada pasangan capres ini," ucap Hinca.
Hinca mengatakan, SBY juga mengingatkan melalui surat tersebut agar antarcapres tidak saling tuduh-menuduh. Misalnya antara Pancasila atau Khilafah.
"Negara ini adalah negara kita sama-sama. Siapapun yang menang tetaplah dia yang jadi presiden kita itu pesannya," Jelas Hinca.
Advertisement