TKN Klaim Banyak Temukan Politik Uang Bersimbol 2 di Jabar dan Jateng

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menduga, politik uang itu dilakukan kubu lawan lantaran ditemukan simbol dua.

oleh Ratu Annisaa SuryasumiratLiputan6.com diperbarui 25 Apr 2019, 19:40 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 19:40 WIB
PDIP Luncurkan Official Store Atribut
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat meresmikan official store atribut PDI Perjuangan di Jakarta, Senin (21/1). PDIP meluncurkan RedMe sebagai official store atribut PDIP pada Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengaku menemukan politik uang yang terindikasi dilakukan kubu lawan. Hasto menyebut, politik uang tersebut banyak ditemukan di Jawa Timur dan Jawa Barat.

Ia menduga, politik uang itu dilakukan kubu lawan lantaran ditemukan simbol dua. Nilai uangnya sejumlah Rp 200 ribu. 

"Kami terima bentuk-bentuk kecurangan 25 ribu (laporan). Termasuk di dalamnya ada money politics, praktik money politics yang juga dilakukan secara masif dengan simbol 2, simbol 2 itu dua ratus ribuan (rupiah). Kami temukan itu di Jabar, di Jatim," ujar Hasto di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).

Kubu Jokowi mempertimbangkan akan melaporkan temuan tersebut. Hasto menuturkan, ia bisa membuat laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau sebagai data jika dilakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

"Ya kami siapkan mana yang bisa diproses laporan Bawaslu, mana juga untuk menghadapi sengketa di Mahkamah Konstitusi," tukas Hasto.

Hasto turut mengomentari usulan Waketum Gerindra, Fadli Zon yang membentuk Pansus kecurangan Pemilu. Menurut Sekjen PDIP itu, wacana tersebut cocok untuk mengusut internal Gerindra yang tertangkap politik uang.

"Jadi yang dimaksudkan Pak Fadli Zon mungkin untuk internal Gerindra. Karena banyak yang tertangkap money politics," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tudingan Politik Uang

Ilustrasi Politik Uang
Ilustrasi Politik Uang (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Soal tudingan politik uang juga diungkit oleh kubu Paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sekretaris DPD Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto Saputro menyebut politik uang masif banyak ditemukan di Jawa Tengah. Dia menuding hal itu yang membuat Paslon 01, Jokowi-Ma’ruf Amin di sana.

Sriyanto mengatakan, saat ini dirinya tengah mengumpulkan bukti-bukti kecurangan di Jawa Tengah. Saat ini tim tengah bekerja mengumpulkan hal tersebut untuk segera ditindaklanjuti.

"Termasuk dugaan money politics gila-gilaan. Ada juga seperti yang terjadi di Boyolali nyoblosi surat suara, kemudian yang lain ada rekapan salah entry data, tapi yang paling besar, tapi kami belum bisa menyimpulkan, banyak info adanya serangan fajar," jelas Sri kepada merdeka.com.

Dia melihat ada dugaan money politics yang sangat masif terjadi di Jawa Tengah. Sri tak menyebut angkanya, tapi menurutnya, politik uang yang dilakukan di Jateng tidak masuk akal.

"Hampir merata (terjadi politik uang), bukan kita cari kambing hitam, tapi fakta kami dapat seperti sangat masif terjadi. Itu istilahnya untuk memikirkan saja kami enggak mampu, baru kali ini selama pemilu terjadi yang seperti ini," terangnya.

Terkait tuduhan tersebut, Sri menegaskan pihaknya kini tengah mengumpulkan bukti-bukti adanya berbagai kecurangan. Bahkan, kata dia, caleg-caleg dari Partai Gerindra tak mampu melawan money politics yang terjadi tersebut.

"Caleg kami tidak berdaya, akan kita dalami informasi itu," tutup Sri.

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya