Jakarta - Rian Ernest, calon independen Wali Kota Batam diprediksi jadi pesaing kuat Wali Kota Batam petahana pada Pilkada Serentak 2020 mendatang.
Rian Ernest mampu membuktikan berhasil meraih dukungan hingga 48 ribu suara untuk maju menjadi calon independen.
Semula, banyak pihak yang meragukan tekad anak muda berdarah Tarempa, Kabupaten Anambas, Provinsi Kepulauan Riau ini.
Advertisement
"KTP yang kita kumpulkan sudah mencapai 47 ribu per hari ini, dalam beberapa hari lagi sebelum ditutup pada 15 Februari kemungkinan sudah tercapai bahkan lebih," ujar Rian Ernest.
Dengan terkumpulnya KTP mencapai 47 ribu, pasangan independen Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga digadang-gadang akan jadi pesaing kuat calon petahana. Pasangan muda yang memiliki jargon Batam Baru ini berhasil memikat warga Batam.
Kemudian, apabila berhasil mengumpulkan 48 ribu KTP sebelum 15 Februari 2020, pasangan Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga akan menjadi satu-satunya calon independen Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam yang lolos jalur independen.
Bila berhasil lolos, Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga diprediksi menjadi pesaing berat dari calon petahana.
"Kalau disebut sebagai pesaing kuat calon petahana, enggak lah. Mungkin hal itu berlebihan, karena saya di Batam masih orang baru. Anggapan itu belum layak ke saya," kata Rian Ernest.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tetap Yakin
Meski begitu, Rian Ernest yang juga politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini tak akan goyah menghadapi siapapun, termasuk rivalnya calon petahana pada Pilkada Serentak yang digelar September 2020 mendatang.
Menurut Rian, dirinya bersama Yusiani kerap menemui kendala saat mengumpulkan KTP. Apalagi, mereka dianggap sebagai orang baru berkiprah di Batam.
"Di awal memang terasa berat, tapi setelah kita yakinkan, banyak yang membantu," kata Rian.
Bagi dia, tak ada kata menyerah dalam proses menjadikan Batam lebih baik. Menurutnya, segala sesuatu butuh perjuangan.
Rian pun menilai banyak yang harus dibenahi di Batam. Termasuk, kata dia, soal transportasi online yang hingga saat ini tak ada solusi konkrit.
"Wali Kota sekarang tidak bisa menyelesaikan ini," pungkas Rian.
Simak berita Batamnews lainnya di sini.
Advertisement