KPU Usul Pencoblosan Pilkada Pakai Alat Sekali Pakai, Seperti Tusuk Gigi

KPU mengusulkan alat sekali pakai untuk pencoblosan saat Pilkada 2020 nanti. Hal ini guna mencegah penularan virus corona yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2020, 13:14 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2020, 13:14 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengusulkan alat sekali pakai untuk pencoblosan saat Pilkada, Desember 2020 nanti. Hal ini guna mencegah penularan virus corona yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya.

"Kita kan masih menggunakan paku untuk mencoblos, kami ingin menghindarkan jangan sampai berkali-kali dipakai banyak orang untuk mencoblos," kata Ketua KPU Arief Budiman saat diskusi virtual, Kamis (28/5/2020).

KPU mengusulkan alat seperti tusuk gigi untuk sekali coblos. Mereka akan menyediakannya untuk para pencoblos di pilkada.

"Nanti kita sediakan, jadi seperti tusuk gigi, tapi bukan tusuk gigi, kalau tusuk gigi yang dipakai, tusuk gigi kan terlalu kecil nanti lobang (coblos)-nya enggak kelihatan," kata Arief.

Dia menambahkan, pihaknya sudah mengkaji ukuran alat untuk mencoblos tersebut. Namun, belum ada gambaran berapa besar lubang yang dicoblos bila menggunakan alat lain selain paku.

"Penyediaannya kita belum tahu, lubangnya sebesar sumpit bisa saja, tapi dia lebih tajam supaya mencoblosnya mudah, jadi kita sedang memikirkan itu, tentu ini akan nambah biaya," kata Arief soal Pilkada 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Soal Tinta

Selain itu soal tinta. Dia mengatakan, selama ini semua orang memasukkan jarinya ke dalam satu botol tinta usai mencoblos. Untuk mengatasi itu, KPU sedang mencari cara agar satu cairan tidak bercampur dengan jari semua orang.

"Ada dua kemungkinan, pertama pakai tetes, jadi sekarang ke mana-mana kita kalau pergi itu ada hand sanitizer yang dipencet itu, nanti petugas yang akan memencet, jadi pemilih keluar tangannya ditaruh nanti dipencet oleh petugas," tutur Arief.

"Kedua, spray jadi nanti tangannya disemprot, tentu ini biayanya kemungkinan bisa lebih mahal dari yang ada. Tapi prinsipnya adalah yang dirancang single use bisa sekali pakai alat coblos maupun spray," tambah dia.

Dengan hal tersebut, KPU akan mengusulkan revisi anggaran untuk penambahan kebutuhan Pilkada nanti kepada Komisi II DPR RI.

"KPU akan mengusulkan anggaran mah kemungkinan nanti di pengusulan anggaran kami akan melakukan beberapa revisi," pungkasnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya