Ingatkan Cakada PDIP Anti Korupsi, Megawati Singgung Kasus di Sumut

Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan para bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di Pilkada 2020, agar tak melakukan tindak pidana korupsi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Agu 2020, 15:56 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 15:55 WIB
Megawati Sampaikan Pentingnya Menjaga Keutuhan Bangsa
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pidato saat mengahadiri pembukaan Kongres V PDIP di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Dalam sambutannya Megawati menyampaikan pesan Bung Karno akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa saat Pemilu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan para bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di Pilkada 2020, agar tak melakukan tindak pidana korupsi.

Hal ini disampaikannya saat memberikan pengarahan ke 75 pasangan bakal cakada yang telah resmi diusung PDIP, secara daring, Selasa (11/8/2020).

Dia pun lantas menyinggung apa yang terjadi di Sumatera Utara. Di mana, baik Gubernur, Wali Kota, maupun Bupati tersandung kasus korupsi.

"Coba saudara-saudara sekalian bayangkan, kalau kita mempunya nurani, pertanyaan yang saya selalu tanyakan, apa niat kalian untuk menjadi, baik bupati, walikota, gubernur? Apakah hanya untik mengikuti nafsu-nafsu yang namanya keserakahan? Hanya untuk mencari kekuasaan? Hanya untuk mencari uang?" kata Megawati.

Presiden kelima Republik Indonesia ini meminta ke kader PDIP, untuk tak mencuri uang rakyat. Sebab, jabatan yang ada di masing-masing kursi kekuasaan, adalah pilihan rakyat.

"Anda mau melupakan, ketika dengan susah payah saudara itu akan diperjuangkan dan dipilih langsung oleh rakyat?," tanya Megawati.

Dia meminta, agar para para calon kepala daerah tidak main-main dengan amanah partai dan rakyat. Terlebih sekarang sudah tak ada peluang bagi korupsi.

"Benang merah sejarah di atas sengaja saya sampaikan agar paslon PDIP tidak berpikir sempit, hanya terpikir untuk kepentingan dirinya sendiri. Saya ingin mengatakan dengan jelas, kalau anda mau korupsi sekarang itu tak bisa," ungkap Megawati.

"Satu hal, korupsi itu tidak akan bisa disembunyikan, karena suatu saat nanti pasti kelihatan," lanjut dia.

 

Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:

Memiliki Patriotisme

Putri Sang Proklamator Bung Karno ini pun menegaskan, para cakada harus menjadi seorang patriot sekaligus memiliki kemampuan dalam mengelola pemerintah. Oleh karena itulah PDIP akan mendidik para calon kepala daerahnya dalam sekolah partai.

"Pemimpin mumpuni ini punya beberapa hal yaitu patriotisme. Patriotisme adalah nasionalis, rasa kebanggaan. Lalu dedikasi. Itu yang saya tanyakan. Kamu mau jadi bupati, walikota, gubernur maunya apa? Mau cari duit?" kata Megawati.

Dia mengingatkan agar para calon kepala daerah harus bisa menjadi pemimpin yang mengerti bagaimana seni memimpin birokrasi. Megawati mengatakan banyak yang kerap menyampaikan periode pemerintahannya sebagai success story. Dan itu bisa terjadi karena Megawati memahami benar bagaimana manajemen birokrasi.

"Saya bilang jangan lupa ada satu bagian dari tata kelola pemeintahan yang tidak berganti. Apa itu? Namanya ASN, PNS, dia terus menerus menjalankan roda tata pemerintahan," ujar dia.

Bagi para calon kepala daerah yang belum berpengalaman, Megawati meminta agar mereka bekerja lebih keras untuk memahami tata pemerintahan itu. Mereka diharap tak malu bertanya mengenai perundang-undangan maupun hal lainnya.

Karena itu pula, Megawati mengatakan partai akan menyelenggarakan sekolah calon kepala daerah. Di sana, para calon akan diajarkan seni memimpin birokrasi, mengerti aspek perencanaan kebijakan dan menjalankannya melalui kepemimpinan yang efektif. "Ikuti sekolah partai itu dengan baik," kata Megawati.

Dia juga meminta agar tiap pasangan calon juga menjaga soliditasnya. Megawati mengatakan PDIP tak mau, ketika sudah terpilih, kepala daerah dan wakilnya justru ribut sendiri.

"Seringkali kalau sudah jadi, malah lupa diri. Entah bagaimana, apa yang bupatinya, apa wakil bupatinya, atau kebalikannya antara kedua ini, bukannya bekerja sama dengan solid, tetapi sudah mulai pecah," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya