Lembaga Dakwah Islam Indonesia Minta Warga Wonogiri Tidak Golput pada Pilkada 2020

Selain itu, warga LDII juga diminta untuk tidak berafiliasi dan tidak berpihak kepada salah satu partai politik atau calon kepala daerah.

diperbarui 16 Okt 2020, 11:26 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2020, 11:26 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Jakarta Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) meminta warga Wonogiri tidak berpihak kepada salah satu partai politik atau calon kepala daerah dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. 

Selain bersikap netral, Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Chriswanto Santoso juga mengajak warga LDII menggunakan hak pilihnya dalam pilkada. Tidak diperbolehkan untuk golput atau tidak memilih sama sekali.

"Kami tegaskan kepada seluruh warga LDII Wonogiri agar mempunyai sifat politik netral dan aktif. Jangan sampai berafiliasi dengan parpol. Namun juga jangan sampai golput," kata Chriswanto melalui keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (15/10/2020). 

Karena menurutnya, Pilkada Wonogiri merupakan proses demokrasi untuk menghasilkan pemimpin yang secara langsung dipilih oleh rakyat.

"Kami harapkan warga bisa memilih kepala daerah yang mempunyai komitmen dan integritas untuk melaksanakan program kerjanya selama lima tahun. Sehingga ke depan bisa memajukan Wonogiri," jelas Chriswanto. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Terbesar Selain NU dan Muhammadiyah

Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono mengatakan, selain bersikap netral dan aktif dalam pilkada, warga LDII juga harus memperjuangkan NKRI yang nasionalis dan religius.

Ia berharap, warganya di Wonogiri juga bisa menerapkan Islam yang rahmatan lil 'alamin. Terlebih LDII di Wonogiri telah menjadi salah satu ormas terbesar selain Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Hal itu dibuktikan dengan dikukuhkannya 15 warga LDII menjadi pengurus MUI Wonogiri pada bulan lalu. Jumlah itu mewakili 30 persen dari seluruh anggota MUI Kabupaten Wonogiri.

Dengan fakta itu, lanjut dia, LDII telah menjadi bagian dari Islam arus utama di Wonogiri. Kini LDII telah dianggap sebagai mitra dalam membangun karakter bangsa yang nasionalis religius.

"Kami berharap kepada seluruh warga, terutama yang menjadi bagian MUI Wonogiri, agar bisa menjadi pengayom dan penyejuk umat. Harus bisa menjadi solusi atas kegelisahan warga dalam menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari," kata Singgih.

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya