6 Hal Disampaikan Petinggi Gerindra Saat Konsolidasi Saksi TPS, Minta Kader Berjuang Menangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Pada hari ini, Sabtu (10/6/2023), Partai Gerindra mengadakan Konsolidasi Saksi TPS Jakarta Timur (Jaktim) di GOR Jatinegara. Dalam kesempatan itu, ada sejumlah hal yang disampaikan para petinggi Partai Gerindra.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 10 Jun 2023, 17:19 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2023, 16:04 WIB
20161031-Presiden Jokowi Temui Prabowo Subianto-Bogor
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menaiki kuda usai melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi, di kediamannya di Hambalang, Bogor, Senin (31/10). Jokowi dan Prabowo melakukan pertemuan tertutup selama hampir 2 jam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, Sabtu (10/6/2023), Partai Gerindra mengadakan Konsolidasi Saksi TPS Jakarta Timur (Jaktim) di GOR Jatinegara. Dalam kesempatan itu, ada sejumlah hal yang disampaikan para petinggi Partai Gerindra.

Salah satunya Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang meminta kader lartai untuk aktif menggunakan social media (socmed) dalam rangka memenangkan Prabowo Subianto menjadi Presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

"Yang punya medsos mulai mengaktifkan FB, IG, Twitter, dan lain-lain. Gunanya bukan untuk menyerang atau menjelek-jelekkan calon presiden partai lain, tapi untuk mengenalkan calon presiden kita, dikenal masyarakat luas," ujar Dasco di GOR Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (10/6/2023).

Dasco juga meminta kadernya tak berkecil hati jika ada yang berpindah ke partai lain. Menurut dia, justru sebaiknya mendoakan keberhasilannya.

"Memang kalau kita lihat, sampai hari ini ada juga saudara-saudara kita yang meninggalkan perjuangan bersama-sama kita untuk pindah ke partai lain. Itu kita ucapkan selamat jalan dan kita doakan semoga berhasil di tempat yang lain," papar Dasco.

Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengingatkan para kader untuk tidak sombong dengan hasil berbagai lembaga survei yang menunjukkan kemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Seluruh jajaran diminta menjaga sikap dan perilaku agar tidak menjadi beban.

"Jaga kesehatan, kekuatan. Jangan ada kader, Gerindra, pembela Prabowo, pendukung, relawan, malah jadi beban buat kemenangan Prabowo, maka saudara yang tenang, yang sopan, jangan buat masalah," tutur Muzani.

Berikut sederet hal yang disampaikan para petinggi Partai Gerindra saat Konsolidasi Saksi TPS Jakarta Timur (Jaktim) di GOR Jatinegara dihimpun Liputan6.com:

 

1. Kerahkan Kader Banjiri Sosmed, Menangkan Prabowo Subianto Jadi Presiden di Pilpres 2024

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (Alma Fikhasari/Merdeka.com)
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (Alma Fikhasari/Merdeka.com)

Partai Gerindra mengadakan Konsolidasi Saksi TPS Jakarta Timur (Jaktim) di GOR Jatinegara.

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pun meminta kader lartai untuk aktif menggunakan sosial media dalam rangka memenangkan Prabowo Subianto menjadi Presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

"Yang punya medsos mulai mengaktifkan FB, IG, Twitter, dan lain-lain. Gunanya bukan untuk menyerang atau menjelek-jelekkan calon presiden partai lain, tapi untuk mengenalkan calon presiden kita, dikenal masyarakat luas," ujar Dasco di GOR Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (10/6/2023).

Menurut Dasco, acara tersebut tercatat dihadiri oleh 3.227 kader gabungan dari tiga kecamatan, yakni Duren Sawit, Kramat Jati, Jatinegara.

"Kita bersyukur bahwa teman-teman seperjuangan yang hadir hari ini tidak hanya tingkat PAC, ranting, tapi tingkat bawah yang akan bertempur menjadi saksi di TPS-TPS," ucap dia.

Dasco mengatakan, dari hasil survei, Partai Gerindra memang belum menjadi nomor 1 di Jakarta. Namun dengan melihat semangat perjuangan para kader yang hadir, dirinya meyakini partai berlambang kepala garuda itu akan menjadi nomor wahid di Pemilu 2024.

"Kita Gerindra belum menang kalau presidennya belum Prabowo," ujar Dasco.

"Kita harus jemput kemenangan kita yang sebentar lagi datang, kita harus tuntaskan perjuangan kita dengan menjadikan Prabowo Presiden 2024. Jangan sampai 2024 kita kehilangan kesempatan lagi," sambung dia.

 

2. Sebut Kader Pindah Partai Lain Jangan Kecil Hati, Ucapkan Selamat Jalan dan Doa

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta kader lartai untuk aktif menggunakan sosial media dalam rangka memenangkan Prabowo Subianto menjadi Presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta kader lartai untuk aktif menggunakan sosial media dalam rangka memenangkan Prabowo Subianto menjadi Presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Dasco lalu meminta kadernya tak berkecil hati jika ada yang berpindah ke partai lain. Menurutnya, sebaiknya mendoakan keberhasilannya.

"Memang kalau kita lihat, sampai hari ini ada juga saudara-saudara kita yang meninggalkan perjuangan bersama-sama kita untuk pindah ke partai lain. Itu kita ucapkan selamat jalan dan kita doakan semoga berhasil di tempat yang lain," tutur Dasco.

"Kita jangan kemudian berkecil hati, patah semangat," sambungnya.

Dasco menyampaikan, akan lebih baik para kader lebih bersemangat dengan aktif di sosial media apapun demi mendukung kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Bukan untuk hal negatif seperti menjelek-jelekkan partai lain atau pun calon presiden yang diusung pihak lainnya.

"Pak Prabowo tadi pagi sudah menyampaikan pesan. Sampaikan salam hangat kepada sdr saudara-saudara perjuangan daerah Jakarta Timur. Jadikan Gerindra tidak hanya macan di Jakarta Timur tapi juga macan di Jakarta," tegas Dasco.

 

3. Minta Kader Jaga Perilaku, Jangan Jadi Beban Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri konsolidasi politik bersama pengurus ranting, PAC, dan DPC Gerindra se-Kabupaten Grobogan dan Kabupten Blora, Jawa Tengah, Jumat (9/6) (Istimewa)
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri konsolidasi politik bersama pengurus ranting, PAC, dan DPC Gerindra se-Kabupaten Grobogan dan Kabupten Blora, Jawa Tengah, Jumat (9/6) (Istimewa)

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengingatkan para kader untuk tidak sombong dengan hasil berbagai lembaga survei yang menunjukkan kemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Seluruh jajaran diminta menjaga sikap dan perilaku agar tidak menjadi beban.

"Jaga kesehatan, kekuatan. Jangan ada kader, Gerindra, pembela Prabowo, pendukung, relawan, malah jadi beban buat kemenangan Prabowo, maka saudara yang tenang, yang sopan, jangan buat masalah," tutur Muzani dalam acara Konsolidasi Saksi TPS Partai Gerindra Jakarta Timur (Jaktim) di GOR Jatinegara, Sabtu (10/6/2023).

Menurut Muzani, memang jika melihat pemberitaan, membaca hasil survei, aktif di sosial media, menonton TV rasanya jajaran Partai Gerindra ingin Pemilu dan Pilpres 2024 segera dilaksanakan. Sebab, tidak sabar melihat Prabowo Subianto menjadi presiden.

"Tapi saudara-saudara sekalian, pemberitaan apapun, hasil survei apapun, kata orang tentang Pak Prabowo, surveinya naik, bagus, saudara semua kami minta dengan hormat para pengurus partai, PAC, DPC, koordinator saksi, tidak usah grusak-grusuk, yang tenang. Karena apa, karena Pemilu baru akan berlangsung 8 bulan lagi," ucap dia.

Dengan rentang waktu yang masih lama, lanjut Muzani, para kader diminta untuk bersabar dan tetap bekerja keras memenangkan Prabowo Subianto. Sambangi setiap rumah terdekat untuk memastikan para tetangga memilih Prabowo Subianto sebagai Presiden 2024.

"Sebagai orang yang mendukung Pak Prabowo, kita harus menjadi perilaku yang disenangi masyarakat. Jangan sombong, takabur, grasak-grusuk. Kalau ada orang yg tidak suka dengan pak prabowo dijawab tapi yang sopan. Kalau ada yang mengkritik partai Gerindra, dijawab tapi yang baik. Kalau ada yang mengkritik atas apa yang kita kerjakan, dijelaskan tapi yang sopan. Semua adalah saudara kita, semua adalah sahabat kita," ucap Muzani.

 

4. Tegaskan Kader Gerindra Jangan Obral Janji Kasbon, Harus Realistis

Gerindra
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri konsolidasi politik bersama pengurus DPC serta PAC se-Kabupaten Demak, Kamis (8/6/2023).

Ahmad Muzani mengingatkan kepada seluruh calon anggota legislatif baik dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten kota untuk tidak mengumbar janji politik yang tidak realistis.

Menurut Muzani, para caleg Gerindra harus berkampanye dengan janji-janji yang realistis untuk ditepati. Karena rakyat akan sangat kecewa apabila nantinya setelah terpilih, caleg yang bersangkutan tidak menepati janjinya. Dan itu akan menyebabkan menurunnya kepercayaan publik terhadap partai politik.

"Saya berpesan kepada calon anggota DPR RI, DPR provinsi, dan kabupaten kota, jangan mengumbar janji politik yang terlalu obral. Para caleg Gerindra jangan menggunakan politik kasbon. Janji-janji yang berat tapi sulit untuk dipenuhi. Jangan janji-janji kasbon, utang dulu baru ditepati. Jangan lakukan itu karena itu sangat berbahaya. Dan itu akan menyebabkan orang-orang akan antipati terhadap partai politik. Para caleg gerindra boleh berbicara berjanji program-program apa saja tapi harus realistis," kata Muzani di lokasi.

Muzani menjelaskan, pelaksanaan Pemilu 2024 kurang dari delapan bulan. Itu sebabnya, para caleg harus betul-betul memahami apa yang menjadi kebutuhan rakyat. Karena Partai Gerindra didirikan dengan tujuan sebagai alat penyambung lidah rakyat.

"Urusan di Demak yang tidak pernah kelar itu banjir rob. Dari mana? Dari air laut. Begitu musim panas banjir rob. Begitu musim hujan banjir air hujan. Ini yang menjadi masalah di Demak. Karena itu sebagai tanggung jawab harus ada penanganan banjir. Dan itu sudah dilakukan oleh wakil dari Gerindra di DPR RI oleh Pak Wachid," jelas Muzani.

Dia mengatakan, sebagai anggota DPR RI Komisi XIII Fraksi Gerindra, Abdul Wachid telah menyampaikan aspirasi rakyat Demak berkaitan dengan masalah banjir kepada Badan Nasional Penanggulangan Becana (BNPB). Dan BNPB telah menyanggupi untuk masalah banjir rob di Demak segera diatasi oleh pemerintah pusat.

"Jadi masalah-masalah seperti ini hanya bisa diselesaikan lewat jalur politik. Begitu juga soal pupuk. Pupuk subsidi katanya ada, tapi barangnya nggak ada. Siapa yang bisa selesaikan ini? Itu namanya politik. Kebutuhan pupuk subsidi diperkirakan selama satu tahun Rp 65 triliun. Negara cuma menyediakan Rp 22-25 T. Sementara kebutuhannya Rp 65-75 T. Tidak cukup. Karena nggak cukup maka tiap waktu pupuk ini menjadi masalah," jelas Wakil Ketua MPR itu.

"Penyelesaiannya bagaimana? Ya politik antara eksekutif dan legislatif, antara DPR dan Presiden duduk bersama membicarakan penyelesaian masalah pupuk. Kalau presiden dan DPR-nya berpihak ke petani pasti selesai masalahnya," imbuh Muzani.

 

5. Ingatkan Pengalaman Prabowo Selesaikan Masalah Petani

Partai Gerindra Sambangi Markas PAN
Mereka terlihat saling berjabat tangan dengan menggunakan warna pakaian khas masing-masing. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Itu sebabnya pengalaman calon presiden Prabowo Subianto yang diusung Gerindra dirasa sudah cukup memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani.

Karena Prabowo pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama tiga periode.

"Pak Prabowo pernah jd ketua HKTI. Tiga periode jadi ketum HKTI. Jadi urusan pupuk, harga gabah, kesejahteraan petani itu menjadi urusan beliau. Kenapa Partai Gerindra didirikan? Karena salah satunya kita harus menjadi partai yang membela orang kecil, membela rakyat yang lemah, kurang mampu, petani, nelayan, buruh, pedagang. Mereka itu orang lemah, yang melindungi adalah kekuatan politik," terang Muzani.

"Itu sebabmya Gerindra didirikan. Ketika jadi Ketum HKTI, Pak prabowo ribuan kali menerima laporan atas kesulitan petani.Pak prabowo juga pernah jadi Ketua Umum APPSI. Tapi Pak Prabowo merasa bahwa membela petani lewat HKTI dan APPSI belum cukup. Harapannya 2024 Pak Prabowo terpilih sebagai presiden. Karena kekuasaan yang dimiliki Pak Prabowo akan digunakan itu tidak lain tidak bukan untuk membela rakyat kecil," tutup Muzani.

 

6. Sebut Prabowo Senyum-Senyum Usai Ketemu Jokowi

Pidato Kebangsaan Prabowo di Masjid Istiqlal
Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memberikan Tausiah Kebangsaan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Muzani menyampaikan, tidak banyak mengetahui hasil pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat 9 Juni 2023.

"Betul kemarin sore Pak Prabowo dipanggil oleh Presiden ke Istana dan panggilan itu agak mendadak. Saya belum dapat update murni atau penjelasan dari pak prabowo tentang hasil pertemuan itu, tapi kami sempat ketemu, Pak Prabowo sepulang dari Istana beliau senyum-senyum dan tertawa lebar. Saya tanya apa hasil pembicaraan yang dibicarkan di Istana. ‘Presiden mengatakan ada deh’, gitu katanya," tutur Muzani.

Dia mengaku turut menanyakan pertemuan itu menjadi sinyal dukungan Jokowi ke Prabowo. Hanya saja, dia tidak menerima konfirmasi yang jelas dari Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Saya juga bertanya begitu ke Prabowo, tapi jawabannya ‘lu mau tau aja’, katanya begitu. Tapi jawaban itu disampaikan beliau dengan sumringah, dengan senyum dan dengan suasana yang rileks. Tapi saya berkesimpulan mudah/mudahan pertanda baik bagi penyelenggaraan pemilu dan itu tapi panggilan seorang Presiden ke Menteri Pertahanan," jelas Muzani.

Diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 9 Juni 2023. Pihak Istana mengatakan ada hal yang perlu dibahas Jokowi sehingga memanggil Prabowo ke Istana.

Infografis Menanti Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri Bahas Koalisi Besar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Menanti Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri Bahas Koalisi Besar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya