PDIP Dinilai Khawatir Kalau Jokowi Berpaling dari Ganjar, Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Menurutnya, Adian sebagai wakil koordinator tim relawan pemenangan Ganjar sedang resah lantaran elektabilitas jagoannya yang selalu bertengger di deretan teratas justru anjlok.

oleh Muhammad Ali diperbarui 19 Jun 2023, 14:29 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 14:29 WIB
Momen akrab Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau panen raya di ladang sawah Ambal, Kabupaten Kebumen. (Istimewa)
Momen akrab Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau panen raya di ladang sawah Ambal, Kabupaten Kebumen. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Koordinator Relawan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu meyakini Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan loyal terhadap PDIP dalam Pilpres 2024.  Namun begitu, pernyataan itu dinilai sebagai kekhawatiran jika Jokowi tidak sepenuhnya mendukung dalam pemenangan Ganjar. 

"Adian sebenarnya dalam kata kalimat awalnya sudah menyatakan, saya yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan loyal terhadap PDI Perjuangan dalam pemilihan presiden 2024. Ini kalimat yang menunjukkan Jokowi tidak total mengupayakan pemenangan Ganjar dan PDIP di Pilpres 2024 ini," kata Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza saat dihubungi wartawan, Senin (19/6/2023).

Menurutnya, Adian sebagai wakil koordinator tim relawan pemenangan Ganjar sedang resah lantaran elektabilitas jagoannya yang selalu bertengger di deretan teratas justru anjlok. Sebaliknya, elektabilitas Prabowo semakin menanjak, bahkan terlihat hubungan Prabowo dan Jokowi semakin harmonis.

"Adian cemas, oleh capres dari kubu koalisi seberang yang sedang berada dalam pemerintahan," ucapnya.

Sebaliknya, Efriza melihat Prabowo sebagai menteri dalam kabinet Jokowi turut mendapatkan peningkatan elektabilitas dari persepsi positif masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Ini yang dikhawatirkan Adian secara tidak langsung.

Dia menjelaskan, pernyataan Adian yang berbentuk nasehat, kritik, cemas, dan geram keluar karena sejumlah faktor. Pertama, karena elektabilitas Ganjar anjlok. Kedua, elektabilitas Prabowo semakin meningkat.

Ketiga, Jokowi tidak terlihat di publik turut berusaha membantu meningkatkan elektabilitas Ganjar. Keempat, Prabowo dengan tim kampanyenya pandai dalam strategi politik.

Menurutnya, Prabowo terlihat memperoleh simpatik publik karena sikapnya menghormati Jokowi. Selain itu, ingin melibatkan Jokowi dalam perkembangan politik yang terjadi di kubu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

"Ini menunjukkan dua capres yang sedang berebut ceruk pendukung Jokowi, tetapi Prabowo yang memperoleh persepsi positif dan lebih menyakinkan oleh publik, bahwa ia cocok melanjutkan kebijakan Jokowi," ucapnya.

 

Kemasan Cawe Cawe Jokowi

Selain itu, lanjut Efriza, ada kecemasan terhadap pernyataan cawe-cawe presiden Jokowi. Menurutnya, Adian menangkap ada sikap tidak loyal dari hal itu.

"Mereka cemas presiden bermain dua kaki, sehingga Adian, menyinggung dengan kata loyal, dan amanat kongres," katanya.

Efriza melihat Adian dan tim serta PDIP cukup lelah berusaha memenangkan Ganjar. Sehingga butuh bantuan Jokowi dengan menyinggung loyalitasnya terhadap PDIP.

"Dan mengingatkan Jokowi untuk ingat sejarah dalam politik semua karena PDIP serta amanat kongres," terang Efriza.

Wakil Koordinator Relawan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu, sebelumnya mengungkapkan yakin bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan loyal terhadap PDI Perjuangan dalam pemilihan presiden 2024.

Adian punya alasan kuat mengapa Jokowi akan loyal dan mengikuti garis partai yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena98) ini melihat dari sisi sejarah Jokowi bersama PDIP.

"Pertama, dalam perjalanan hidup Jokowi, tercatat bahwa PDI Perjuangan adalah partai pengusung yang bersama rakyat telah membawa Jokowi dan keluarga mendapatkan 7 kali kemenangan tanpa putus, yaitu 2 kali menjadi wali kota, 1 kali menjadi gubernur DKI, dan 2 kali menjadi Presiden RI," ujar Adian Napitupulu dalam keterangan pers, Minggu (20/5/2023).

 

PDIP Juga Bawa Anak Jokowi di Pentas Politik

 

Di luar itu, kata Adian, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung juga berjuang membawa anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi wali kota Solo, dan menantunya, Bobby Nasution, menjadi wali kota Medan.

"Sempurna! Tujuh kemenangan untuk Jokowi dan keluarganya dipersembahkan oleh PDI Perjuangan dengan seluruh kader-kadernya," ucap Adian.

Alasan kedua, lanjut Adian, untuk tujuh kemenangan itu tidak sedetik pun PDIP meninggalkan Jokowi. Seluruh kader PDI Perjuangan hingga tingkat anak ranting bergotong royong sebisa-bisanya, mencetak atribut, berkeliling dari pintu ke pintu meyakinkan pemilih orang demi orang.

"Ketua umum, Sekjen, seluruh DPP partai menjadi jurkamnas berkeliling berbagai provinsi dan kabupaten pagi siang malam. Sungguh sangat melelahkan," kata Adian.

Alasan ketiga, kata Adian, seluruh kader PDI Perjuangan di semua tingkat hingga DPR RI juga berjibaku mengamankan semua kebijakan Jokowi, Gibran maupun Bobby Nasution.

"Membela Presiden Jokowi, Gibran dan Bobby di berbagai ruang saat dihina, difitnah dan di-bully, apakah itu dalam perdebatan di media, perdebatan di dunia maya maupun perdebatan di pos ronda," kata Adian.

Adian Napitupulu menegaskan komitmen PDI Perjuangan terhadap Jokowi dan keluarganya bukan hanya di kata, tapi terjaga, teruji dan terbukti hingga hari ini tanpa perlu lagi dipertanyakan.

"PDI Perjuangan dengan setia selama 20 tahun membuktikan keberpihakan dan pembelaan bukan hanya pada Jokowi, tapi juga pada anak serta menantunya. Suatu keistimewaan luar biasa yang bahkan tidak didapatkan oleh keluarga besar Bung Karno sekalipun," ucap anggota Komisi VII DPR RI.

"Saya percaya bahwa dalam lubuk hatinya Jokowi tidak lupakan sejarah itu dan karena itu juga maka saya percaya bahwa keberpihakan Jokowi pada PDI Perjuangan tidak tergoyahkan," Adian menambahkan.

Jokowi dan PDIP Satu Nafas

Adian yakin, Jokowi pasti satu nafas sebagai kader partai untuk menjalankan amanat Kongres melalui keputusan Ketua Umum Partai, Megawati Soekarnoputri, termasuk terhadap pencalonan Ganjar Pranowo sebagai presiden.

"Bukankah Jokowi juga ikut menjadi saksi ketika keputusan diumumkan. Bukankah keputusan Ketua Umum setelah melalui pertimbangan mendalam, kontemplasi dan berdialog dengan Presiden Jokowi yang ikut menyampaikan masukan dan pertimbangan secara obyektif," kata Adian.

Tak hanya itu, Adian juga mengingat betul kalimat Jokowi ketika berbincang dengannya antarsesama kader PDIP.

"Saat itu Beliau berkata, '2024 kita harus menang Mas Adian!' Dan saya bertanya, 'Kita itu siapa Pak?' Jokowi menjawab, "PDI Perjuangan". Saya yakin Jokowi tidak melupakan percakapan tersebut," ujar Adian.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

Infografis Jokowi SBY Prabowo
Infografis Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya