Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan kedekatan partainya dengan Partai Demokrat. Dia mengaku saat ini tengah berkomunikasi intens dengan partai yang dinakhodai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
Hasto mengungkapkan PDIP tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai seperti PKB, PAN, dan Partai Golkar. Namun, dia menyatakan partainya juga tengah intens melakukan penjajakan dengan Partai Demokrat untuk bekerja sama dalam pemilu 2024.
Baca Juga
"Ya untuk skala prioritas itu (PKB, PAN dan Golkar), tetapi kami kan juga membangun dialog dengan Partai Demokrat. Kami bangun hubungan dengan Partai Demokrat," kata Hasto saat diwawancarai di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Sabtu (8/7/2023).
Advertisement
Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan komunikasi terus dilakukan dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
"Ya hubungan kami sangat baik. Kami kemarin ada berita tentang bagaimana hubungan antara PDI Perjuangan dan Demokrat, lalu saya capture berita itu. Saya kirim ke Pak Sekjen Partai Demokrat, dan beliau langsung menanggapi dengan jempol," ungkap Hasto Kristiyanto.
Kendati demikian, PDIP akan menghormati tahapan-tahapan yang tengah berjalan di sejumlah partai politik. Apalagi, partai politik yang saat ini sudah menjalin koalisi, termasuk Demokrat.
"Jadi pertemuan-pertemuan itu intens dilakukan. Jadi kalau yang di Gelora Bung Karno itu kan ya memang istilahnya suasananya enak, tinggal menunggu beberapa tahapan. Kalau yang lain kan ada aspek etika politik yang harus kami pahami," ujar Hasto.
"Sehingga nanti Juli itu menjadi bulan yang menentukan di dalam kerja sama partai politik sampai dengan pertengahan Agustus," imbuh Hasto.
Minta Maaf Tidak Undang Demokrat di Puncak Perayaan Bulan Bung Karno
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta maaf kepada Partai Demokrat karena tak mengundangnya pada puncak perayaan Bulan Bung Karno. Puncak perayaan Bulan Bung Karno dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu, 24 Juni 2023.
"Saya komunikasi dengan Mas Teuku Riefky mengenai acara ini karena memang ini adalah konsolidasi partai. Kami intens komunikasi dengan teman-teman Partai Demokrat," ujar Hasto, seperti dilansir Antara.
Dia mengaku telah menyampaikan permintaan maaf itu secara langsung kepada Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Kendati demikian, partai berlogo banteng moncong putih itu mengundang partai politik lainnya untuk datang ke perayaan puncak Bulan Bung Karno. Hasto menjelaskan, Partai Demokrat memiliki pandangan politik yang berbeda dengan PDIP.
Partai Demokrat memang sudah berkoalisi dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk usung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Sementara itu, PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada pilpres 2024.
Oleh karena itu, Hasto tak ingin hubungan antara Demokrat dengan NasDem dan PKS menjadi renggang karena diundang ke acara partai yang beda pandangan politik.
"Saya bilang sama Mas Teuku Riefky, 'Mas mohon maaf karena Demokrat ini 'kan ada etika politik bersama dengan PKS, kemudian dengan Partai NasDem, yang penting komunikasi secara intens'," kata Hasto.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement