7 Respons LSI Denny JA, Ganjar, hingga PDIP Usai Golkar-PAN Dukung Bakal Capres Prabowo Subianto

Golkar dan PAN secara resmi bergabung dengan Gerindra juga PKB mendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 pada hari ini, Minggu (13/8/2023).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 13 Agu 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2023, 18:30 WIB
Golkar dan PAN Resmi Dukung Prabowo Subianto Capres 2024
Partai Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungannya terhadap Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Deklarasi ini juga dihadiri Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Golkar dan PAN secara resmi bergabung dengan Gerindra juga PKB mendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 pada hari ini, Minggu (13/8/2023).

Sejumlah pihak pun angkat bicara usai empat partai politik (parpol) bergabung dalam koalisi besar mendukung bakal capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Salah satunya Pendiri LSI Denny JA. Denny menilai, momentum Prabowo Subianto bertambah kuat seiring bergabungnya Golkar dan PAN ke dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

"Dukungan resmi dari Golkar dan PAN kepada capres Gerindra Prabowo Subianto, itu menambah momentum. Sejauh Prabowo tak membuat blunder yang fatal, hasil Pilpres 2024 akan menggembirakannya," kata Denny JA dalam keterangannya, Minggu (13/8/2023).

Denny JA mengungkapkan, dibandingkan 5 atau 10 tahun lalu, Prabowo Subianto kini lebih rileks. Itulah kesan Denny ketika jumpa dengan Prabowo Subianto, empat mata saja, satu hari pada April 2023 lalu.

Selain itu, bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo, menanggapi santai deklarasi Golkar dan PAN untuk Prabowo Subianto. Menurut Ganjar Pranowo, hal itu adalah proses yang biasa dalam proses demokrasi.

"Dalam proses demokrasi, sebenarnya itu biasa saja. Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan, pihaknya menghormati keputusan politik yang diambil PAN dan Partai Golkar. Dia menilai, adanya dukungan PAN dan Golkar ke Prabowo mencerminkan tumbuhnya demokrasi dengan baik.

Namun, dia mengaku dengan adanya dukungan PAN dan Partai Golkar tidak membuat pihaknya khawatir melaju di pilpres 2024 mendatang.

"Dengan kerja sama politik yang saat ini sudah yang sudah terjalin antara PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo, tentu kami akan makin menguatkan basis dukungan ini untuk dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024," kata Said.

Berikut sederet respons sejumlah pihak usai Golkar dan PAN secara resmi bergabung dengan Gerindra juga PKB mendukung bakal capres Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. LSI Denny JA Sebut Golkar dan PAN Tambah Momentum Prabowo Subianto

Golkar PAN PKB Dukung Prabowo Subianto
“Saya merasa sangat terharu, sangat dibesarkan hati saya dengan kepercayaan yang begitu besar dari partai besar dan partai bersejarah ini,” kata Prabowo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pendiri LSI, Denny JA, menilai momentum Prabowo Subianto bertambah kuat seiring bergabungnya Golkar dan PAN ke dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

"Dukungan resmi dari Golkar dan PAN kepada Capres Gerindra: Prabowo Subianto, itu menambah momentum. Sejauh Prabowo tak membuat blunder yang fatal, hasil Pilpres 2024 akan menggembirakannya," kata Denny JA dalam keterangannya, Minggu (13/8/2023).

Denny JA mengungkapkan, dibandingkan 5 atau 10 tahun lalu, Prabowo Subianto kini lebih rileks. Itulah kesan Denny ketika jumpa dengan Prabowo Subianto, empat mata saja, satu hari di bulan April 2023.

"Kami bercakap sekitar 30 menit saja," kata dia.

Santai saja Prabowo bergurau pada Denny JA: “Elu sih enggak bantu gue.” Saat itu Denny dan Prabowo bercerita soal pengalaman pemilu presiden sebelumnya.

"Pada tahun 2019 dan 2014, saya ikut membantu Jokowi mengalahkan Prabowo sebagai capres. Di tahun sebelumnya lagi, 2009, saya ikut membantu SBY mengalahkan Prabowo sebagai cawapres bagi capres Megawati," ucap Denny.

Lalu, ujar Denny, gantian ia yang bergurau, mengalunkan lagu Elvis Presley: It is Now or Never!

"Pilpres 2024 ini, Pak Prabowo yang harus menang," ujar Denny. Jika tidak, seperti lagu Elvis, akan Never!” Ini momen terakhir: Now or Never! Prabowo juga tersenyum. Rileks saja.

Menurut Denny JA, perilaku Prabowo yang rileks dan merangkul ikut membuat elektabilitasnya kini di bulan Juli 2023 paling tinggi.

Denny juga menambahkan, dalam survei paling akhir LSI Denny JA di bulan Juli 2023, ketika Prabowo Head to Head melawan Ganjar, jaraknya melebar dua digit, di atas 10 persen.

Hari ini, Prabowo semakin memperoleh momentum. Dua partai parlemen: Golkar dan PAN resmi mendukung Prabowo, menyusul PKB. Sebelumnya partai non-parlemen, PBB sudah mendukung terlebih dahulu.

PSI, partai non parlemen lainnya, masih perlu waktu. Namun partai ini menyatakan “sudah ada tondo- tondo” siapa yang sebenarnya didukung Jokowi. PSI ingin tegak lurus kepada Jokowi.

Sama halnya Golkar mendukung Prabowo, sudah Denny duga sejak bulan Maret 2023, enam bulan lalu.

"Airlangga Hartarto, ketum Golkar, tokoh yang juga penuh perhitungan. Ketika berjumpa dengan Airlangga, ia pun sudah menujukkan kecenderungan ke Prabowo," jelas Denny.

 


2. Kata Menteri BUMN Erick Thohir

Jokowi, Prabowo dan Erick Thohir
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur, Senin, (24/7/2023). Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick Thohir angkat bicara terkait Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

"Saya rasa tanya ke PAN-nya. Kan mereka sedang berkoalisi, saya tidak bisa mendahului," ujar Erick Thohir yang juga merupakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut usai acara Pasar Murah di lapangan Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (13/8/2023).

Sebelumnya, PAN memberikan sinyal politik yang terkesan memberikan ruang dan waktu untuk Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir maju sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas). Dia mengaku menemani Erick Thohir di Surabaya karena nanti malam ada laga Timnas Indonesia melawan Palestina.

"Kami mendukung PSSI yang diketuai Pak Erick dan pemain Timnas Indonesia. Maka kami hadiri di sini, artinya mendukung penuh sekaligus mampir ke kantor PAN, karena kantor PAN juga kantor Pak Erick," ujar Zulhas di Kantor DPW PAN Jatim di Surabaya, Rabu 14 Juni 2023.

Dikonfirmasi apakah Erick Thohir sebagai cawapres Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, Zulhas hanya menjawab ini kantor PAN Jatim.

"Ini kantor PAN Jawa Timur, kantornya Pak Erick juga, apalagi di Jakarta," ucapnya.

 


3. Ganjar Pranowo Santai soal Golkar dan PAN Deklarasi Dukung Prabowo Subianto

Three popular candidates of 2024 presidential election: Minister for Defense Prabowo Subianto, former Governor of DKI Jakarta Anies Baswedan, and Governor of Middle Java Ganjar Pranowo. Photo: Winda Nelfira/Angga Yuniar/Herman Zakharia
Three popular candidates of 2024 presidential election: Minister for Defense Prabowo Subianto, former Governor of DKI Jakarta Anies Baswedan, and Governor of Middle Java Ganjar Pranowo. Photo: Winda Nelfira/Angga Yuniar/Herman Zakharia

Bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP, Ganjar Pranowo, menanggapi santai deklarasi Golkar dan PAN untuk Prabowo Subianto. Menurut Ganjar Pranowo, hal itu adalah proses yang biasa dalam proses demokrasi.

"Dalam proses demokrasi, sebenarnya itu biasa saja. Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Puri Gedeh Kota Semarang, Minggu (13/8/2023).

Dia meyakini, dukungan diberikan Golkar dan PAN ke Prabowo Subianto sudah atas pertimbangan yang matang. Artinya, siapa pun yang didukung Golkar dan PAN tentunya harus dihormati.

"Maka kalau ada partai merapat ke salah satu titik, menurut saya itu hak politik mereka," ucap Ganjar.

Ganjar melihat, banyaknya dukungan ke Prabowo usai Golkar dan PAN merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) seperti momentum Pemilu Presiden 2014. Kala itu, Jokowi dan PDIP melawan banyak partai yang bergabung dalam satu koalisi. Namun, dinamika yang terjadi, Jokowi tetap menjadi pemenangnya.

"Kisah ini pernah terjadi saat 2014 kalau tidak salah ya. Saat itu yang mendukung lawannya Pak Jokowi itu juga sama, mereka berbondong-bondong ke sana dan kejadian ini kita catat dalam perjalannya dan selalu ada dinamika yang berubah," ungkap Ganjar.

Menutup tanggapannya, Ganjar pun mengucapkan selamat kepada Golkar dan PAN atas keputusannya bergabung ke koalisi Gerindra dan PKB.

Ganjar mengajak semua pihak untuk menjaga demokrasi agar berjalan baik.

"Tentu saja yang paling penting adalah bagaimana menjaga demokrasi berjalan dengan baik dan apa yang mesti kita bereskan dari persoalan bangsa dan negara ini," Ganjar menandasi.

Sebelumnya, Golkar dan PAN pada hari ini di Muesum Perumusan Naskah Teks Proklamasi telah mendeklarasikan dukungan dan menyatakan diri bergabung bersama KKIR.

Baik Golkar dan PAN akhirnya sepakat mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024 bersama Gerindra dan PKB.

 


4. Ketum PKB Muhaimin Iskandar Ucapkan Selamat Datang

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra Sambangi Markas PKB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku tidak tertarik soal suara-suara yang menggaungkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengucapkan selamat bergabung kepada Partai Golkar dan PAN yang telah mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) 2024.

"Selamat datang, selamat bergabung bersama Pak Prabowo Insyaallah mulia dunia akhirat. Pak Prabowo punya dua hal, satu keikhlasan, yang kedua pengabdian yang panjang. Insyaallah ini wujud dari kebersamaan kita menuju Indonesia yang lebih adil, yang lebih sejahtera, yang lebih beradab dan maju," tutur Cak Imin di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).

Cak Imin mengulas, hubungannya selama ini dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto adalah sahabat dekat sekaligus senior yang sangat dibanggakan.

"Saudara saya, sudah berpuluh tahun bersaudara, berdiskusi, baru kali ini berkoalisi," kata Cak Imin disambut tepuk tangan elite partai yang hadir.

 


5. PPP Sebut KIB Auto Bubar

Bahas Koalisi Besar, Zulkifli Hasan dan Elite PAN Temui Prabowo Subianto di Kertanegara
Sebelum bertemu dengan Prabowo, Zulkifli Hasan mengungkapkan partainya bersama Golkar dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan berusaha membuat koalisi kebangsaan atau yang dianggap kini jadi koalisi besar yang melibatkan koalisi Indonesia Raya (Gerindra dan PKB) serta PDI Perjuangan (PDIP). (merdeka.com/Imam Buhori)

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menegaskan Koalisi Indonesia Besar (KIB) sudah bubar.

Menurut dia, hal itu sudah terjadi secara otomatis saat partai di tubuh KIB masing-masing sudah menentukan jalan dukungan terhadap calon presiden masing-masing.

"Dari awal saya sampaikan bahwa KIB auto-bubar manakala partai-partai anggotanya semua sudah menyatakan dukungan resmi yang berbeda kepada calon presiden tertentu," kata Romahurmuziy dalam siaran pers diterima, Minggu (13/8/2023).

Diketahui, partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Besar (KIB) yakni, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan PPP.

Hari ini, Partai Golkar dan PAN sudah resmi bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di pilpres 2024. Sementara, PPP sebelumnya telah resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres dan bergabung dengan PDIP.

"Dengan adanya dukungan resmi PAN dan Golkar ke Pak Prabowo hari ini, otomatis hari ini pula lah 'peresmian' bubarnya KIB alias goodbye KIB!" tegas pria yang karib disapa Gus Romy ini.

Gus Romy mengaku, PPP tidak terkejut dengan apa yang terjadi hari ini. Kata Romy, nantinya koalisi baru yang dibentuk oleh Golkar dan PAN bersama KKIR akan berdampak terhadap dipinangnya Erick Thohir sebagai wakil dari Prabowo Subianto.

"Kami tak terkejut karena dukungan PAN kan konsekuensi kemungkinan Pak Erick akan digandeng Pak Prabowo, jadi sudah lama kita prediksi," kata Gus Romy.

 


6. Kader Gerindra Sebut Dukungan Golkar dan PAN untuk Prabowo Capres 2024 Jadi Vitamin Besar

Golkar dan PAN Resmi Dukung Prabowo Jadi Capres 2024, Ini Alasannya
Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungannya terhadap Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Deklarasi dukungan ini juga dihadiri Ketum PKB Muhaimin Iskandar. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Partai Golkar dan PAN memutuskan merapat ke Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Praktis sampai saat ini, Prabowo sudah mendapat dukungan dari PKB, PBB, Golkar dan PAN, tentunya juga berikut Partai Gerindra.

Ketua Fraksi Partai Gerindra Jatim Muhammad Fawait mengungkapkan dukungan dua partai besar itu menjadi vitamin besar bagi kader Gerindra di bawah. Apalagi dukungan itu berasal dari partai yang merupakan bagian koalisi pemerintahan Presiden Jokowi.

"Bergabungnya partai-partai pemerintah adalah sinyal Presiden Jokowi mendukung Pak Prabowo. Wis wayahe Prabowo melanjutkan Presiden Jokowi membangun republik ini," kata Fawait, Minggu (13/8/2023).

Gus Fawait mengungkapkan selama ini kelemahan dari setiap pergantian kepemimpinan nasional, maka pemimpin terpilih tidak melanjutkan kebijakan pemimpin sebelumnya. Maka pondasi perekonomian dan pembangunan yang sudah dicanangkan tidak menjadi kokoh.

Namun Prabowo Subianto berbeda, beliau berkomitmen melanjutkan kebijakan yang telah dilaksanakan Presiden Jokowi. Bahkan program pembangunan, rencana kebijakan pembangunan yang sudah dicanangkan Presiden Jokowi.

"Presiden Jokowi memberikan tanda-tanda mempercayakan kebijakan pembangunannya selama 10 tahun kepada Pak Prabowo. Insya Allah Pak Prabowo juga akan melanjutkan pembangunan Presiden Jokowi kalau beliau terpilih menjadi Presiden di 2024," ujarnya.

Dia menilai bergabungnya partai-partai di pemerintahan saat ini tak lepas dari restu Presiden Jokowi. Hal ini tak lepas dari kepercayaan Presiden Jokowi kepada sosok Prabowo yang bisa melanjutkan estafet pembangunan nasional.

Fawait mengatakan, masih ada kemungkinan tambahan partai-partai lain yang bergabung secara resmi mendukung Prabowo sebagai Capres 2024. Baik itu partai koalisi pemerintah di parlemen, mau pun partai non parlemen.

"Bagi kami bergabungnya partai-partai di dalam koalisi adalah tambahan semangat, tambahan energi, sekaligus tambahan teman untuk berjuang bersama. Saya yakin sebentar lagi Pak Prabowo akan meneruskan dan melanjutkan pemerintahan Presiden dan kita sambut Indonesia menjadi negara maju tidak lama lagi," pungkas kader Ansor Jatim asal Jember ini.

 


7. PDIP Mengaku Sudah Biasa Dikeroyok

Prabowo Subianto, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, dan Gibran Rakabuming berbincang-bincang di ruang tunggu bandara sambil menunggu kedatangan Presiden Jokowi
Prabowo Subianto, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, dan Gibran Rakabuming berbincang-bincang di ruang tunggu bandara sambil menunggu kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di Bandara Adi Soemarmo, Senin 24 Juli 2023. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar resmi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan, pihaknya menghormati keputusan politik yang diambil PAN dan Partai Golkar. Dia menilai, adanya dukungan PAN dan Golkar ke Prabowo mencerminkan tumbuhnya demokrasi dengan baik.

Namun, dia mengaku dengan adanya dukungan PAN dan Partai Golkar tidak membuat pihaknya khawatir melaju di pilpres 2024 mendatang.

"Dengan kerja sama politik yang saat ini sudah yang sudah terjalin antara PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo, tentu kami akan makin menguatkan basis dukungan ini untuk dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024," kata Said, kepada wartawan, Minggu (13/8/2023).

Dia pun mencontohkan pada pilpres sebelumnya, yang mana saat mengusung Joko Widodo (Jokowi) dengan Jusuf Kalla (JK), PDIP hanya didukung oleh PKB, Nasdem, Hanura dan PKPI. Meskipun, koalisi yang dibangun terbilang cukup kecil, namun pasangan Jokowi-JK dapat meraih kemenangan.

"Karena itu, dalam keyakinan politik kami, kerja cerdas dan kepedulian tinggi ke akar rumput, kami yakin bisa merebut dukungan rakyat pada pilpres 2024 lebih besar. Itulah yang akan terus kami pedomani sebagai jalan politik untuk memenangkan Ganjar Pranowo," tegas dia.

Selain itu, Said menyebut, jika PDIP memiliki sejarah dan pengalaman yang panjang dalam menghadapi kontestasi demokrasi. Sehingga, dia meyakini di pemilu 2024 nanti PDIP akan meraih kemenangan.

"PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik," ucap Said.

"Di masa Orde Baru, kami mengalami hal itu. Dan di masa Jokowi-JK, begitu pula saat ini. Oleh sebab itu bagi segenap kader PDI Perjuangan perlu kami ingatkan, kita pernah mengalami pahit getirnya sejarah, justru dari pengalaman panjang itulah kita harus memperkuat mental juang," sambung Said.

Dia juga merasa yakin dengan kerja sama yang terjalin dengan PPP, Partai Perindo dan Partai Hanura akan mengantarkan Ganjar Pranowo sebagai presiden di 2024.

Said menjelaskan, PPP yang memiliki kekuatan barisan kiai dan santri yang teguh dalam jalan dakwah politik. Sementara, Partai Perindo yang memiliki jaringan kekuatan media, serta Partai Hanura yang punya kekuatan pendukung yang patut diperhitungkan, khususnya di luar Jawa.

"Atas modal politik yang saling melengkapi ini, maka PDI Perjuangan dengan kekuatan politik yang ada merasa besar hati atas konfigurasi politik ini. Karena konfigurasi politik dengan latar belakang yang beragam dan saling melengkapi telah menjadi modal dasar politik yang penting untuk memenangkan Ganjar Pranowo," kata Said.

Infografis Menanti Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri Bahas Koalisi Besar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Menanti Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri Bahas Koalisi Besar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya