Ketum PBNU Gus Yahya Soal Pilpres 2024: Capres Saja Santai, Masa Kita Mau Ribut

Gus Yahya tak mau ada gontok-gontokan dari para pendukung capres. Gus Yahya berpesan agar memilih calon presiden yang dinilai sanggup memimpin Indonesia tanpa harus memancing keributan antar masyarakat pada Pilpres 2024 ini.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 31 Okt 2023, 15:13 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2023, 15:12 WIB
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengomentari soal ketiga calon presiden (Capres) 2024 yang diundang makan siang di Istana oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Melihat Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto terlihat akrab saat diundang ke Istana, Ketum PBNU ini pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk mencontoh perdamaian yang diperlihatkan ketiganya.

"Ya sekarang rakyat lihat, capres saja santai-santai begitu masa kita mau ribut. Ya sudahlah, kita juga santai saja, ya," ujar Gus Yahya di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Gus Yahya tak mau ada gontok-gontokan dari para pendukung calon presiden. Gus Yahya berpesan agar memilih calon yang dinilai sanggup memimpin Indonesia tanpa harus memancing keributan antar masyarakat.

"Saya sudah nyatakan sejak awal pemilu ini cuma prosedur, ini bukan ring tinju, bukan orang mau saling serang, mau saling menghabisi satu sama lain, ini prosedur saja. Jadi rakyat tinggal lihat ini kira-kira yang paling sip mana, terus dicoblos. Jangan pakai ribut-ribut," kata dia.

Apresiasi Sikap Jokowi

Dalam kesempatan ini Gus Yahya juga mengapresiasi sikap Jokowi yang mempertemukan ketiga capres di Istana dalam satu waktu. Menurut dia, Jokowi ingin memperlihatkan kepada masyarakat soal keakraban dari para capres.

"Oh saya kira bagus, gesture luar biasa. Saya apresiasi betul inisiatif dari Pak presiden melakukan itu," ujarnya.

"Ini untuk perlihatkan juga kepada rakyat bahwa ini adalah mereka semua ini adalah elite-elite pemimpin, dan ya seharusnya dengan begitu di antara mereka semua juga ada kesadaran bahwa apapun yang terjadi mereka terus kerja sama satu sama lain," tutur KH Yahya Cholil Staquf menandaskan.

Pengurus PBNU Harus Cuti Jika Jadi Timses Capres

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdalatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023) malam. (Liputan6.com/Lizsa Egaham)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdalatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023) malam. (Liputan6.com/Lizsa Egaham)

Sebelumnya, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa semua pengurus PBNU harus cuti atau bahkan mundur dari kursi pengurus jika masuk dalam tim pemenangan salah satu pasangan calon presiden dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

"Kalau dia (pengurus PBNU) posisinya resmi (dalam tim pemenangan pasangan calon) ya, dia harus cuti atau bahkan harus mundur. Kalau posisinya resmi," ujar Gus Yahya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).

Dia menyebut PBNU memiliki aturan dasar rumah tangga, termasuk dalam ketentuan dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden. Namun, menurutnya, jika hanya sekedar mendukung tanpa masuk ke dalam tim sukses, maka tidak perlu cuti atau mundur.

"Tergantung nanti ada kategori-kategori dalam aturan yang kami miliki, ya. Kalau memang posisinya resmi misalnya jadi tim sukses misalnya, itu ada aturan-aturan. Tapi kalau cuma pribadi enggak jadi apa-apa, sebagai rakyat, ya kita enggak bisa halangi toh. Gitu," katanya.

Berkaitan dengan Zannuba Ariffah Chafsoh, yang akrab dipanggil Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan dukungan terhadap Ganjar Pranowo dan Mahfud Md serta masuk dalam Tim Pemenanganan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Gus Yahya menyebut dirinya belum mendengar kabar itu.

Namun demikian, menurut dia, jika Yenny Wahid benar masuk dalam TPN Ganjar-Mahfud, maka sudah seharusnya cuti dari kepengurusan di PBNU.

"Kita tanyakan nanti. Saya belum dapat informasinya (Yenny Wahih masuk TPN Ganjar-Mahfud) itu, kan kalau itu resmi dan memang masuk dalam kategori yang ada dalam aturan yang kita punya, ya kita lakukan penerapan aturan itu sebagai mestinya," ucap Gus Yahya menandaskan.   

 

Gus Yahya Belum Tahu Yenny Wahid Jadi Timses Capres

Ketua Barisan Kader (Barikade) Gus Dur Yenny Wahid resmi mendukung paslon Ganjar Prabowo-Mahfud Md.
Ketua Barisan Kader (Barikade) Gus Dur Yenny Wahid resmi mendukung paslon Ganjar Prabowo-Mahfud Md. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Sebelumnya, Ketua Barisan Kader (Barikade) Gus Dur, Yenny Wahid mendeklarasikan dukungan untuk paslon Ganjar-Mahfud.

"Karena kedekatan hati, maka kami Barisan Kader Gus Dur menyatakan mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md," kata Yenny di Hotel Borobudur, Jumat (27/10/2023).

Yenny menyebutkan, kedekatan Mahfud Md dengan Gus Dur lah yang memantapkan Barikade Gus Dur mendukung Ganjar-Mahfud.

"Prof Mahfud Md adalah orang yang dekat kami, beliau adalah orang NU," kata dia. "Pak Mahfud Md adalah sosok yang dibawa Gus Dur untuk menegakan hukum di Indonesia," pungkasnya.

Ketua Barisan Kader (Barikade) Gus Dur, Yenny Wahid resmi mendukung paslon Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid menyatakan, Yenny Wahid akan masuk ke TPN menduduki posisi Dewan penasihat bersama Puan Maharani.

"Jadi Mbak Yenny akan bergabung, itu di struktur Tim Pemenangan Nasional, dan beliau akan duduk di dewan penasihat bersama dengan Mbak Puan," kata Arsjad di Hotel Borobudur, Jumat (27/10/2023).

Menurut dia, bergabungnya Yenny akan menambah kekuatan Ganjar-Mahfud dan akan mendukung pemilu sejuk dan pemersatu bangsa.

"Jadi inilah pemimpin-pemimpin Indonesia dan juga yang lain-lain itu adalah bagaimana kita memastikan satu hati berbangsa," kata Arsjad.

  

 

Pilih PSI, tapi Dukung Ganjar-Mahfud Md

Yenny Wahid menghadiri acara Kopdarnas PSI
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid menghadiri acara Kopdarnas PSI. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengaku memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2024.

PSI memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Sedangkan Yenny beberapa waktu lalu, resmi menyatakan dukungan untuk Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.

Bahkan, Yenny disebut masuk ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Md sebagai Dewan penasihat bersama Puan Maharani.

Pernyataan Yenny disampaikan dalam akun Instagramnya @yennywahid. Pada kolom komentar di unggahannya saat deklarasi dukungan untuk Ganjar-Mahfud Md, Yenny nampak aktif menanggapi pertanyaan netizen soal dukungannya di Pilpres 2024 itu.

"Kenapa Mbak Yeni pilih partai yang melengserkan Gus Dur. Dan katanya Gus Dur tempat maling yang korup rapirnas 2004 ya, kalau Mbak Inayah benci sama red bull," tanya salah satu akun, dikutip Minggu (27/10/2023).

"Saya pilih partai PSI untuk Pemilu ini," balas Yenny.

Yenny juga membalas pernyataan netizen lainnya yang berterima kasih kepada Yenny karena sudah mendukung Ganjar-Mahfud.

"Makasih Bu, meskipun kedua belahpihak kurang stabil, tapi aku percayasama Bapak Mahfud dan Bapak. Semoga Indonesia selalu di berikeberkahan. Amin," tulis akun lainnya.

Yenny menegaskan, pilihan partai politik (parpol) boleh berbeda. Namun, dia akan tetap memilih partai yang kini diketuai putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep

"Injih. Partai bebas mau pilih apa saja, yang penting pilpres Ganjar Mahfud," balas Yenny. 

Infografis Jokowi Izinkan Menteri Maju Capres-Cawapres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi Izinkan Menteri Maju Capres-Cawapres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya