Kata Hasto PDIP soal Baliho Ganjar-Mahfud Minim di Pandeglang, Banten

Merespons hal itu, Hasto meminta para kader tak perlu khawatir. Lalu, Hasto membahas terkait ada banyak baliho yang saat ini bertebaran, namun tidak diketahui asal usul sumber dana pengadaannya.

oleh Winda Nelfira diperbarui 10 Des 2023, 20:44 WIB
Diterbitkan 10 Des 2023, 20:44 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, mendengar keluhan kader-kader PDIP saat melakukan safari politik dan konsolidasi pemenangan di DPC PDIP, Pandeglang, Banten, Minggu (10/12/2023). (Foto: Dok. Tim Media PDIP)

Liputan6.com, Jakarta Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, mendengar keluhan kader-kader PDIP saat melakukan safari politik dan konsolidasi pemenangan di DPC PDIP, Pandeglang, Banten, Minggu (10/12/2023).

Para kader PDIP di wilayah itu resah dengan minimnya keberadaan baliho calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md. 

Merespons hal itu, Hasto meminta para kader tak perlu khawatir. Lalu, Hasto membahas terkait ada banyak baliho yang saat ini bertebaran, namun tidak diketahui asal-usul sumber dana pengadaannya.

"Jadi kita enggak usah gentar karena ada Ganjar. Enggak usah takut karena ada Mahfud, enggak ada baliho tidak apa-apa yang penting inilah pemimpin yang bersih daripada ada baliho duitnya dari mana, dari korupsi?," kata Hasto.

"Itu kan muncul dugaan korupsi food estate katanya dikorupsi, membentuk perusahaan yang diisi teman-temannya sendiri, pengadaan alutsista konon katanya juga dikorupsi, Pak Ganjar Mahfud lebih baik tidak memasang baliho daripada ada tanda tanya besar dananya, dari mana betul?," kata dia.

Oleh sebab itu, Hasto menilai dana yang ada sebaiknya digunakan untuk bertemu rakyat secara langsung, ketimbang dipasang di tempat umu.

"Biar mereka yang memasang baliho di mana-mana, yang mencoblos itu bukan pohon-pohon yang dipakai untuk baliho, yang mencoblos adalah rakyat saudara-saudara sekalian," ucap dia.

Lebih lanjut, Hasto meminta para kader untuk fokus melakukan kerja-kerja pemenangan yang telah diinstruksikan oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri. Salah satunya, melakukan kegiatan door to door ke rumah-rumah warga.

"Kita ini partai pejuang, kita ini partai rakyat, kita ini partai yang sejak dulu tidak pernah bergelimpangan harta.Tetapi kita berharap dengan kerja konkret bersama rakyat. Itulah jati diri kepartaian kita yang harus kita laksanakan dengan penuh kesungguhan hati," katanya.

Singgung Prabowo Tak Bisa Blusukan, Hasto PDIP: Dia Bukan dari PDIP

Hasto
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara bertajuk 'Safari Politik dan Konsolidasi Struktural' di hadapan ratusan pengurus dan kader PDIP di Gedung As-Sakinah, Lebak, Banten, Minggu (10/12/2023). (Foto: Dok Tim Media PDIP)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto juga menyinggung alasan kenapa calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto tidak bisa melakukan blusukan sebagaimana yang kerap dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, kata dia Prabowo bukan kader PDIP.

Hal itu disampaikan Hasto dalam acara bertajuk 'Safari Politik dan Konsolidasi Struktural' di hadapan ratusan pengurus dan kader PDIP di Gedung As-Sakinah, Lebak, Banten, Minggu (10/12/2023).

"Jadi mengapa Pak Prabowo tidak bisa blusukan? Karena Prabowo bukan dari PDI Perjuangan, Prabowo bukan Jokowi sehingga tidak bisa melakukan blusukan," kata Hasto.

Mulanya, Hasto berbicara soal kaderisasi yang sudah dilakukan PDIP dari tahun ke tahun, bahkan sejak era kepemimpinan Presiden Sukarno atau Bung Karno. Kala itu, kata dia, blusukan telah dijalankan Bung Karno.

Sejak saat itu, blusukan juga diikuti Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, hingga kader PDIP lainnya seperti Jokowi serta Ganjar Pranowo. Menurutnya, blusukan telah menjadi jati diri PDIP.

"Dengan demikian ketika Bung Karno melakukan blusukan, Pak Jokowi dan Pak Ganjar melakukan blusukan maka ini adalah karakter kepemimpinan ala PDIP Perjuangan," ucap dia.

Hasto Ungkap Instruksi 3 Megawati untuk Kader

Hasto juga  menyampaikan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024.

Hasto mengatakan, setidaknya ada tiga instruksi yang disampaikan Megawati kepada para kader. Pertama, Hasto menyebut Megawati ingin para kader melakukan door to door dari rumah ke rumah.

"Perintah dari Ibu Megawati Sukarnoputri kepada kita semua yg pertama segera turun ke bawah, perkuat akar rumput, lakukan door to door menyapa rakyat dengan penuh keyakinan diri," kata Hasto.

Menurutnya, apabila pasangan capres dan cawapres lainnya menyentuh rakyat dengan membagikan sembako, maka kader PDIP diminta menggaet rakyat langsung ke rumah-rumah.

"Kalau yang lain datang dengan sembako kita datang mengetuk pintu rakyat dengan penuh keyakinan karena Indonesia harus kita perjuangkan bersama-sama saudara-saudara sekalian," ucap dia.

Kedua, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini membeberkan Megawati ingin para juru kampanye melakukan sosialisasi terkait prioritas kepemimpinan Ganjar-Mahfud jika menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2024.

"Yang kedua, juru kampanye dari partai maupun relawan juga untuk menyosialisasikan kepemimpinan Pak Ganjar-Mahfud, komitmen keberpihakannya kepada anak-anak muda, komitmen keberpihakannya untuk memberantas korupsi sebagai upaya meningkatkan taraf kehidupan bangsa dan juga KTP saksi," terangnya.

Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya