Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mendapat ancaman pembunuhan di media sosial. Pengancam menuliskan akan menembak kepala Anies Baswedan.
Menanggapi adanya ancaman tersebut, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan tidak boleh ada ancam-mengancam dalam pemilu. Ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.
Baca Juga
"Ya kalau kita sudah punya demokrasi, jangan ngancem gitu. Biarkan rakyat bisa memilih dengan baik," kata Ganjar Pranowo usai berziarah ke makam Gus Dur, Jombang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Advertisement
Ganjar menyebut, apabila ancaman terjadi akibat debat capres beberapa waktu lalu, ia menyayangkan hal tersebut. Sebab, menurut Ganjar, perbedaan argumen adalah hal wajar dan harus terjadi selama debat.
"Jadi kita mesti menjaga kalau mau demokratis. Jagalah nilai-nilai demokrasi yang ada. Debat boleh-boleh saja tidak setuju pada kebijakan," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, dalam debat sah-sah saja melakukan serangan lewat negative campaign (kampanye negatif), selama itu bukan black campaign (kampanye hitam).
"Tidak boleh black campaign, tapi negative campaign boleh. Itulah proses perdebatan," pungkas Ganjar.
Sebelumnya, capres Anies Baswedan buka suara soal ancaman terhadapnya. Dia berharap ancaman penembakan itu tidak benar-benar terjadi.
"Ya mudah mudahan tidak kejadian," kata Anies kepada wartawan di sela-sela kampanye di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/1/2024).
Meski begitu, Anies berharap para aparat penegak hukum melakukan tindak lanjut apabila hal tersebut benar-benar bisa mengancam keselamatan dirinya.
"Kalau itu dianggap ancaman, ya biar pihak penegak hukum bisa menindaklanjuti," kata capres yang diusung Koalisi Perubahan.
Anies Diancam Ditembak, Cak Imin akan Lapor ke Presiden Jokowi
Calon wakil presiden nomor urut 2, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menilai ancaman penembakan terhadap Anies Baswedan adalah perbuatan orang iseng. Dia mengaku sudah tahu kabar itu sejak lama.
"Udah lama, yang lama itu. Biasa orang-orang iseng," jawab pria yang karib disapa Gus Imin saat ditemui di Surabaya, Jumat (12/1/2024).
Meski dilakukan oleh orang iseng, Cak Imin memastikan dirinya tidak akan tinggal diam. Tim hukum Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) sudah mencari bukti kuat. Bila bukti sudah kuat, maka Gus Imin bakal melaporkan kepada Presiden Joko Widodo.
"Serius. Kita akan proses. Kalau nanti buktinya kuat, saya lapor Presiden," kata Cak Imin.
Advertisement
Tim AMIN akan Proses Hukum Ancaman Penembakan terhadap Anies Baswedan
Tim Hukum Timnas AMIN masih menunggu koordinasi untuk mengambil langkah-langkah hukum lanjutan terkait dengan ancaman penembakan yang diterima Anies Baswedan oleh seorang netizen di media sosial.
"Kami akan proses hukum. Tentu saja setelah nanti dapat arahan dari pimpinan tim hukum untuk hal tersebut," kata anggota tim hukum Timnas AMIN, Aziz Yanuar saat dikonfirmasi, Jumat (12/1/2024).
Menurut Aziz, apa yang dituliskan akun tersebut sudah keterlaluan. Meskipun, ia meyakini ucapan seperti itu biasanya dilakukan oleh orang yang sekadar ingin mencari sensasi semata.
"Kami menantang anda jangan banyak teori, lakukan jika berani. Biasanya orang yang kebanyakan teori itu sesungguhnya para pengecut sejati. Jangankan mau menembak, ketemu saja saya yakin takut setengah mati," ujar Aziz.
Mabes Polri Turun Tangan soal Ancaman Penembakan Anies Baswedan
Mabes Polri menyatakan turun tangan untuk mendalami ancaman penembakan terhadap calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan sampai saat ini belum ada laporan terkait ancaman penembakan itu. Namun, pihaknya tetap mendalami akun yang memberikan ancaman kepada Anies.
"Sejauh ini belum ada laporannya, namun Polri telah melakukan proses pendalaman terhadap akun tersebut," kata Trunoyudo saat dikonfirmasi, Jumat (12/1/2024).
Namun demikian, jenderal bintang satu tersebut mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga perdamaian dengan tidak menyebarkan pesan-pesan yang bisa merusak persatuan.
"Polri mengimbau kepada seluruh masyarakat bahwa mari kita wujudkan pemilu yang aman, damai untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.
Sementara itu, terkait informasi soal akun yang berasal dari Kalimantan Timur, Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Yusuf Sutejo menyampaikan saat ini pihaknya tengah melakukan profiling.
"Iya Polda Kaltim sedang mem-profiling pemilik akun tersebut. Walaupun akun tersebut sekarang sudah hilang," kata dia.
Advertisement