Anies: Negara Jangan Pelit Kalau Bicara Investasi di Bidang Pendidikan

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan mengungkapkan pentingnya bidang pendidikan di Indonesia sebagai investasi. Menurut Anies, negara tidak boleh mengabaikan pendidikan, terutama terkait persoalan gurunya.

oleh Winda Nelfira diperbarui 04 Feb 2024, 20:52 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2024, 20:44 WIB
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan saat membacakan visi misi di debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan saat membacakan visi misi di debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan mengungkapkan pentingnya bidang pendidikan di Indonesia sebagai investasi. Menurut Anies, negara tidak boleh mengabaikan pendidikan, terutama terkait persoalan gurunya.

"Kita harus melihat pengeluaran pendidikan, jangan dipandang sebagai cost (biaya), tapi dipandanglah sebagai investasi, karena itu negara jangan pelit kalau bicara investasi di bidang pendidikan dan jangan pelit kalau sama guru," ucap Anies dalam debat capres di Jakarta Conventional Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Anies lantas kemudian bercerita bagaimana pengalamannya di Jakarta ketika dirinya mengadakan program hibah bagi guru-guru PAUD di Jakarta. Anies menyebut hal itu adalah bentuk penghargaan bagi tenaga pendidik.

"kami bercerita sedikit pengalaman kami di Jakarta, PAUD guru-guru paud mendapatkan hibah di Jakarta, kemudian guru-guru agama kita berikan bantuan. Semua guru dan dosen di Jakarta bebas PBB rumahnya sebagai apa? sebagai penghargaan bagi mereka."

"Jadi kita berikan dukungan dalam artian status, dosen juga begitu, kemudian penghasilannya dan kehormatannya. pandang ini sebagai investasi untuk Indonesia menjadi negeri yang tercerdaskan. Terimakasih," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya