Liputan6.com, Jakarta - Berbagai nama mulai muncul dalam bursa calon gubernur Jakarta untuk Pilkada Jakarta 2024. Nama yang santer terdengar adalah Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan kembali berlaga di Pilgub.
Saat ditanya apakah Anies-Ahok masuk dalam calon yang akan diusung PDIP, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya masih dalam tahap penjaringan dari bawah.
Baca Juga
"Jadi kita kan partai demokrasi yang berkarakter Indonesia, sehingga nama-nama itu diusulkan dari bawah, kalau Gubernur diusulkan dari DPC dan DPD," kata Hasto, dikutip Selasa (7/5/2024).
Advertisement
Diketahui, selain dua nama tersebut, muncul juga nama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, eks Panglima TNI Andika Perkasa, Menteri PAN/RB Azwar Anas, hingga Mensos Tri Rismaharini.
Menurut Hasto, usulan dari kader di bawah akan disaring dan dibahas pusat. Namun, hingga saat ini belum ada nama yang terpilih.
"Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah daerah yang mohon maaf belum kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan," kata dia.
"Nama nama sedang digodok, hari ini kami juga rapat secara maraton terhadap Kepala Daerah PDIP yang berprestasi, yang memperoleh kenaikan kursi di DPRD kabupaten/kota lebih dari 70," pungkasnya.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya panggil saya BTP. Persoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Permasalahan Jakarta mulai dari banjir, kemacetan hingga penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga Jakarta dibahas Ahok. Konten terkait Jakarta ini, ramai disebut sebagai kode Ahok bakal maju Pilgub Jakarta 2024.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai bahwa video itu merupakan cara Ahok cek ombak jelang Pilkada Jakarta 2024.
"Saya melihat itu kelihatannya cek ombak ingin melihat apa respon dari warga Jakarta terhadap dirinya begitu," kata Ujang kepada Liputan6.com, Senin (6/5/2024).
Ahok Dinilai Berat untuk Berlaga Kembali
Menurut Ujang, wajar jika Ahok paham berbagai persoalan Jakarta karena pernah menjabat gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Namun, Ujang bilang sulit bagi Ahok untuk maju di Pilkada Jakarta sebagai calon gubernur (cagub).
"Saya melihat bahwa itu ya hak Ahok untuk membuat konten YouTube, hak Ahok untuk bicara soal Jakarta, hak Ahok juga untuk bisa maju. Tetapi kalau maju sulit," ujar Ujang.
Ujang menjelaskan, kasus lama Ahok soal penistaan agama terkait pidatonya di hadapan warga Kepulauan Seribu pada 30 September 2016 silam menjadi cacatan negatif di benak warga Jakarta. Ahok, kata Ujang sulit diterima kembali warga Jakarta.
"Berat karena tadi punya catatan pidana penistaan agama dan warga Jakarta kalau Ahok maju lagi tidak akan memilih dan itu beresiko bagi Ahok dan bagi PDIP akan kalah," katanya.
Advertisement