PDIP Takkan Biarkan Bobby Nasution Lawan Kotak Kosong di Pilgub Sumut

Menurut PDIP, kotak kosong harus dihindari agar tidak merusak pendidikan demokrasi di tanah air.

oleh Jonathan Pandapotan PurbaDelvira Hutabarat diperbarui 11 Jul 2024, 14:17 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 14:15 WIB
Kongres V PDIP Siap Digelar
Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat memastikan pihaknya tidak akan masuk gerbong koalisi gemuk yang mendukung Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara.Menurutnya, apabila pihaknya mendukung Bobby, maka pasti Bobby hanya akan melawan kotak kosong.

“Sekarang masalahnya kalau PDIP misalnya itu merapat ke kerjasamanya si Bobby, ya selesai. Artinya apa? Ya kotak kosong. Kalau kotak kosong apa pantes gitu lho? Nanti kita khawatir jangan-jangan kotak kosongnya yang menang. Malah bahaya lagi malahan,” kata Djarot di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2024).

Menurut Djarot, kotak kosong harus dihindari agar tidak merusak pendidikan demokrasi di tanah air.

“Kalau bisa di dalam pendidikan politik yang baik, hindari (kotak kosong) sehingga rakyat punya pilihan,” kata dia.

Terkait koalisi gemuk yang sudah menyatakan dukungan ke menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut, Djarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.

“Jangan punya persepsi bahwa seseorang yang didukung dengan Koalisi gajah itu pasti menang, no. Di pilkada itu yang bertarung yang berlaga yang bertanding itu adalah figur, orang,“ kata dia.

Selain itu, Djarot juga menyinggung bahwa dalam sejarah presiden Indonesia, hanya Presiden Joko Widodo yang anak hingga menantunya terlibat aktif di politik saat presiden masih menjabat.

“Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik. Sejak Bung Karno, Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, baru baru kali ini. Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan,” katanya.

Menurut Djarot meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral. Ia mencontohkan bagiamana Presiden kedua Soeharto sekalipun tidak meibatkan anaknya langsung ke politik, hanya bisnis semata.

“Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis cuma dia di bisnis, Sekarang ini politik iya bisnis iya,” kata Djarot.

Jokowi Jawab Sindiran PDIP Soal Banyaknya Parpol Dukung Bobby di Pilgub Sumut

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyindir partai politik yang banyak mendukung Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk maju di Pilgub Sumatera Utara.

Djarot mempertanyakan, apakah dukungan terhadap Bobby Nasution karena kapabilitasnya atau sebab sosok mertuanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menjawab hal itu, Jokowi tidak ambil pusing. Menurut Jokowi, banyaknya partai politik mendukung menantunya disebut karena elektabilitas Bobby sendiri.

"Biasanya yang dilihat elektabilitas," kata Jokowi saat ditanya awak media di Lampung, Kamis (11/7/2024).

Namun terkait detailnya, Jokowi meminta awak media langsung menanyakan sendiri ke setiap partai yang mendukung Bobby. Jokowi meyakini, ketua-ketua partai saat menjatuhkan dukungan tersebut sudah melalui hitungan yang matang.

"Tanyakan partai-partai. Partai itu pinter-pinter, apalagi ketuanya," ujar Jokowi.

Berpeluang Menang

Senada dengan itu, Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan yang ikut dalam kunjungan Presiden ke Lampung, mengatakan pilihan mendukung Bobby karena menjadi sosok yang berpeluang menang di Pilgub Sumut 2024.

"Kita pilih yang menang dong," ucap politikus yang akrab disapa Zulhas.

Diketahui, menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution dipastikan maju sebagai bakal calon gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2024. Bobby yang masih menjabat sebagai Wali Kota Medan ini mendapat dukungan dari sejumlah partai politik.

Hingga Selasa (9/7/2024) setidaknya ada lima parpol yang telah mendukung Bobby dalam Pilkada Sumut 2024, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Nasdem, PAN, dan PKB.

Melihat komposisi partai yang mendukungnya, terlihat mayoritas tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat Pilpres 2024.

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya