Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih mencari figur kuat untuk diusung maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim). Figur itu, harus lebih kuat dari bakal calon gubernur (cagub) yang sudah ada saat ini, Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah Indar Parawansa telah mendapatkan dukungan dari berbagai partai politik (Parpol) untuk maju di Pilgub Jatim. Demokrat, Golkar, Gerindra, PSI, PPP, PAN, hingga PKS sudah menyatakan dukungan bagi Khofifah berlaga di Pilgub Jatim.
Baca Juga
Sementara itu, PKB hingga saat ini belum mendukung atau mengusung siapapun di Jatim. Figur yang lebih kuat dari Khofifah belum ditemukan.
Advertisement
"Ya karena memang kita harus mencari figur yang lebih kuat dari yang ada," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin malam 22 Juli 2024.
Meski begitu, Jazilul enggan mengakui Khofifah sebagai kandidat kuat di Pilgub Jatim saat ini. Menurutnya, PKB hanya belum menemukan figur yang dapat diterima masyarakat Jatim.
"Enggak (mengakui Khofifah kuat di Jatim), enggak. Belum menemukan saja (figur) kira-kira akan diterima PKB dan masyarakat Jawa Timur," ucap Jazilul.
Lebih lanjut, PKB sejauh ini juga belum mengukur kekuatan mantan Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim. Mengingat, PKB sempat terbuka untuk mengusung Marzuki dan Politikus PDIP sekaligus Menteri Sosial Tri Rismaharini.
"Belum diukur sih, belum mengukur melalui survei tapi setidaknya kalau kita membangun koalisi tentu dengan figur yang diterima oleh parpol koalisi dan diyakini bisa menang," katanya.
Koalisi Gemuk di Pilgub Jatim 2024, Khofifah Buka Peluang Parpol Lain Ikut Gabung
Bakal Calon Gubernur (Bakal Cagub) Petahana di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 (Pilgub Jatim 2024) Khofifah Indar Parawansa mengaku masih terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai untuk mendukungnya bersama Bakal Calon Wakil Gubernur (Bakal Cawagub) Emil Dardak.
Diketahui, usai PKS resmi menyerahkan dukungan ke Khofifah-Emil, total keduanya sudah mengantongi surat rekomendasi dari delapan partai politik (parpol)
"Kita sedang proses ya. Nanti biasanya kami, saya dan Emil, tentu baru akan menyampaikan setelah proses sudah selesai seperti hari ini," ujar Khofifah Indar Parawansa sebelum meninggalkan Markas PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024).
Saat disebut sejumlah partai besar yang belum mendukungnya, seperti Nasdem, PKB, dan PDIP, Khofifah memastikan komunikasi terus dibangun semaksimal mungkin dengan siapa pun.
Dia berharap, Jawa Timur bisa menjadi referensi bagaimana parpol yang saling berseberangan di tingkat nasional bisa bergabung untuk koalisi di Jatim.
"Kami membangun komunikasi semaksimal mungkin, di beberapa kesempatan saya menyampaikan, saya berharap bahwa Jatim bisa memberikan referensi rekonsiliasi nasional. Karena membangun Jatim ini berarti membangun nusantara," yakin Khofifah.
Dia berjanji, pada saatnya ketika komunikasi dengan Nasdem, PKB, dan PDIP sudah valid, maka dirinya bersama Emil akan menyampaikan hal tersebut ke muka publik seperti yang dilakukannya dengan PKS hari ini.
"Sudah komunikasi kawan-kawan, nanti setelah selesai komunikasi, kemudian final, baru kita akan sampaikan," tandas Khofifah.
Advertisement
Survei Pilkada Jatim: Elektabilitas Khofifah Capai 50 Persen Lebih, Ungguli Risma dan Cak Imin
Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa masih tertinggi dibanding belasan tokoh lain yang masuk bursa Pilkada Jatim 2024.
CEO Proximity Indonesia Whima Edy Nugroho mengatakan elektabilitas petahana Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melampaui 50 persen.
"Sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Timur elektabilitas Khofifah Indar Parawansa 55,8 persen, unggul jauh dari nama lainnya," kata Whima, Kamis (18/7/2024).
Tingkat keterpilihan Khofifah meninggalkan persentase mantan Wali Kota Surabaya yang juga Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan 21,80 persen dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah dengan 3 persen.
"Kemudian ada nama KH Marzuki Mustamar 2,1 persen, Azwar Anas 1,5 persen, Emil Dardak 0,9 persen, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin 0,8 persen, Thoriqul Haq 0,1 persen, Hanindhito Himawan 0,1 persen, Badrut Tamam 0,1 persen, Achmad Fauzi 0,1 persen, lalu tujuh nama lainnya tidak dipilih. Sebanyak 13,7 persen responden belum menentukan pilihan maupun menjawab," ucapnya.
Whima juga mengatakan bahwa di dalam simulasi 12 nama, elektabilitas Khofifah juga mampu melampaui 50 persen.
"Khofifah yang seorang petahana masih menjadi tokoh yang paling banyak mendapatkan dukungan dengan presentase 58,5 persen. Sama, ketika simulasi delapan dan lima bakal calon, Khofifah Indar Parawansa tetap unggul dengan persentase lebih dari 50 persen," ucapnya.
Selain gubernur, lembaga survei tersebut juga merilis survei untuk Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur. Hasilnya, nama petahana Emil Elestianto Dardak memperoleh elektabikitas 59,5 persen.
"Disusul KH Marzuki Mustamar 5,9 persen, Abdullah Azwar Anas 2,3 persen, dan Thoriqul Haq 2,1 persen. Adapun nama lainnya mendapatkan persentase kurang dari 5 persen," ujarnya.
Petahana Berpeluang Besar Menang
Whima menyatakan peluang pasangan petahana untuk memenangi Pilkada Jawa Timur 2024 terbuka lebar.
"Survei kami, tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur kepada Khofifah lebih dari 70 persen dengan rincian cukup puas 47,9 persen dan sangat puas 28,2 persen," kata dia.
Survei Proximity Indonesia dilakukan pada 8-14 Juli 2024 di 38 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur. Populasinya warga yang telah memiliki hak pilih dalam pilkada, yakni minimal berumur 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan.
Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement