Jubir Ridwan Kamil-Suswono: Rencana Membangun Hunian Vertikal Masih Masuk Akal

Pasangan bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan bacawagub Suswono atau RIDO tengah berusaha mencari solusi untuk pemukiman warga dengan berencana membangun hunian vertikal.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Sep 2024, 16:05 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2024, 16:05 WIB
Tampil Kompak, Ridwan Kamil dan Suswono Siap Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Ridwan Kamil dan Suswono merupakan pasangan kedua dari tiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai syarat mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pasangan bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan bacawagub Suswono atau RIDO tengah berusaha mencari solusi untuk pemukiman warga dengan berencana membangun hunian vertikal.

Terkait hal ini, juru bicara Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) Mulya Amri menuturkan, rencana hunian vertikal ini sebenarnya masuk akal.

“Hunian vertikal di pusat kota Jakarta sering dianggap orang kurang masuk akal, tetapi sebetulnya sangat masuk akal karena di pusat kota yang mahal adalah lahannya. Sementara biaya konstruksi untuk membangun hunian vertikal itu sama saja, antara dibangun di pusat kota maupun di pedesaan,” jelas dia, Selasa (9/9/2024).

Mulya menuturkan, biaya tanah ini bisa dikurangi dengan menambah jumlah unit di atas lahan yang dibangun. Pengurangan biaya lahan juga bisa diakali dengan menggunakan lahan milik Pemda Jakarta.

"Pemda DKI punya banyak lahan di pusat kota yang bisa dimanfaatkan untuk hunian vertikal, seperti pasar, stasiun, terminal. Ini konsep simbiosis mutualisme juga karena pasar butuh pembeli yang berasal dari warga dan warga butuh pasar," ungkap dia.

Mulya menuturkan, lantaran menggunakan lahan milik Pemda Jakarta, dipastikan tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli tanahnya. Dampaknya, unit yang dijajakan untuk warga bisa sangat terjangkau.

"Belum lagi nanti ditambah dengan program pemerintah pusat seperti program tiga juta rumah dari Presiden terpilih Pak Prabowo. Lalu ada juga memanfaatkan dana kewajiban dari pengembang dan lain-lain. Unitnya bisa semakin terjangkau. Berdasarkan hal ini kami menganggap hunian verital bisa dibangun di Jakarta," paparnya.

Contoh di Luar Negeri

Terlebih, Mulya mengatakan konsep hunian vertikal ini sudah ada contohnya di luar negeri. "Sebenernya, konsep ini sudah ada di negara yang maju. Di Hongkong, di Jepang, sudah ada karena keterbatasan lahan. Ini konsep yang memang sudah terbukti bisa dilakukan," ungkap dia.

Menurut Mulya, program hunian vertikal ini menghadirkan banyak manfaat. Selain bisa kembali mengumpulkan sanak saudara di Jakarta, program ini juga akan mengurangi kemacetan dan polusi udara.

"Tentunya kalau kita bisa bawa kembali teman-teman untuk tinggal di pusat kota, dampaknya nanti kemacetan akan berkurang, polusi akan berkurang, seperti itu," kata dia.

Tak Terbatas

Oleh karena itu, Mulya menilai program hunian vertikal menjadi tanda bahwa pasangan RIDO memiliki ide dan kreativitas yang tidak terbatas. Menurut dia, ide-ide yang inovatif sangat diperlukan untuk membangun Jakarta menjadi kota global.

"Di sini tim RIDO sangat kreatif. Sebetulnya Jakarta kalau kita mau cari-cari itu lahannya ada kok, enggak kurang asal kita mau berkreasi," tutup Mulya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya