Survei Poltracking Indonesia soal Menguasai Tema Debat: RK-Suswono 44,4%, Pramono-Rano 35,3%, Dharma Pongrekun-Kun 7,2%

Lembaga penelitian Survei Poltracking Indonesia merilis hasil penelitiannya, yang salah satunya memotret respondens yang melihat para pasangan calon yang maju di Pilkada Jakarta 2024 dalam menguasai tema debat.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Okt 2024, 15:09 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2024, 15:00 WIB
Ketiga Cagub Jakarta Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, dan Pramono Anung dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024, Minggu (6/10/2024) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ketiga Calon Gubernur atau Cagub Jakarta Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, dan Pramono Anung dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024, Minggu (6/10/2024) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. (YouTube KPU Provinsi Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga penelitian Survei Poltracking Indonesia merilis hasil penelitiannya, yang salah satunya memotret  respondens yang melihat para pasangan calon yang maju di Pilkada Jakarta 2024 dalam menguasai tema debat.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menegaskan, elektabilitas tersebut dipengaruhi oleh hasil debat perdana Pilkada Jakarta 2024.

Dalam hasil survei yang dilakukan pihaknya, sebagian besar respondennya menyatakan debat tersebut mempengaruhi pilihan. Di mana sebanyak 69,9% menyatakan debat mempengaruhi pilihan paslon.

"Sementara 21.6% mengatakan tidak mempengaruhi," kata Hanta dalam rilisnya secara daring, Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Dari situlah, terlihat bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono meraih 44,4% atau berada di posisi teratas yang dianggap menguasai tema debat.

"Diikuti Pramono Anung-Rano Karno 35,3%, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 7,2%," ungkap Hanta.

Di sisi lain, pada simulasi tunggal dari posisi calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil juga berada di posisi teratas dengan Raihan 54,8%.

"Diikuti Pramono Anung 32,9% dan Dharma Pongrekun 4,1%," jelas Hanta.

"Pada simulasi calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno memperoleh 49%, Suswono 33,7%, dan Kun Wardana Abyoto 4,2%," sambungnya.

 

Pramono Anung dan Ridwan Kamil Punya Tren Suara Naik

Meski Ridwan Kamil memperoleh suara tertinggi, baik dirinya maupun Pramono Anung memiliki suara tren yang naik.

"Tren terbaru elektabilitas tiga calon Gubernur – Wakil Gubernur Jakarta menunjukan pasangan Ridwan Kamil-Suswono mengalami kecenderungan naik yaiu 4.1%. Sedangkan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto mengalami kecenderungan turun 1,2%, dan pasangan Pramono Anung-Rano Karno mengalami kecenderungan naik 4,9%.

Adapun survei dilaksanakan pada pertengahan Oktober 2024, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 10-16 Oktober 2024. Sampel pada survei ini adalah 2.000 responden dengan margin of error +/- 2.2% pada tingkat kepercayaan 95%.

Wawancara dilakukan tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.

Ridwan Kamil: Lagi Bagus Atau Kurang Saya Tetap Kerja

Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK), menanggapi elektabilitasnya bersama Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Suswono yang anjlok di survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI). 

Posisi elektabilitas RK-Suswono berada di bawah Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno. Menurut RK, apapun hasil survei terbaru Pilkada Jakarta, ia tak ambil pusing dan bakal tetap bekerja. 

"Kalau survei itu jawabannya sama, mau lagi bagus, mau lagi kurang, jawabannya tetap lah bekerja sampai akhir waktu. Jadi, jawabannya itu aja," kata Ridwan Kamil kepada wartawan di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (24/10/2024).

"Jadi, misalkan besok ada rilis survei, surveinya bagus hasilnya, jawaban saya juga sama," lanjutnya.

RK menyampaikan, setiap lembaga survei memiliki metode yang berbeda-beda dalam melakukan jajak pendapat. Oleh karena itu, RK tak memungkiri akan ada perbedaan hasil survei meskipun topiknya sama.

"Saya akan terus bekerja melakukan kegiatan sampai akhir masa kampanya, udah itu aja karena metode survei juga beda-beda. Sampling juga beda-beda. Makanya tidak pernah ada survei yang sama," ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya