Tagih Janji, Tokoh Wayang Datangi Kantor Transisi Jokowi-JK

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 25 Jan 2017, 16:21 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2014, 10:12 WIB
Tagih Janji, Tokoh Wayang Datangi Kantor Transisi Jokowi-JK
Belasan orang korban pelanggaran HAM, bersama KontraS mendatangi Rumah Transisi, Jakarta, Kamis (28/4/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Foto 1 dari 7
Tagih Janji, Tokoh Wayang Datangi Kantor Transisi Jokowi-JK
Belasan orang korban pelanggaran HAM, bersama KontraS mendatangi Rumah Transisi, Jakarta, Kamis (28/4/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Foto 2 dari 7
Tagih Janji, Tokoh Wayang Datangi Kantor Transisi Jokowi-JK
Dalam aksinya mereka membawa sejumlah surat rekomendasi yang telah dibungkus dalam bingkai yang berisi tentang menuntaskan kasus pelanggaran HAM, Jakarta, Kamis (28/4/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Foto 3 dari 7
Tagih Janji, Tokoh Wayang Datangi Kantor Transisi Jokowi-JK
Di depan Rumah Transisi, massa menagih janji Jokowi menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat, Jakarta, Kamis (28/4/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Foto 4 dari 7
Tagih Janji, Tokoh Wayang Datangi Kantor Transisi Jokowi-JK
Terlihat dua tokoh wayang Arjuna dan Kurawa di antara para demonstran, Jakarta, Kamis (28/4/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Foto 5 dari 7
Tagih Janji, Tokoh Wayang Datangi Kantor Transisi Jokowi-JK
Mereka menyerahkan selembar kertas yang berisi permintaan para korban pelanggaran HAM terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang diterima Deputi Kantor Transisi Andi Widjajanto, (28/4/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Foto 6 dari 7
Tagih Janji, Tokoh Wayang Datangi Kantor Transisi Jokowi-JK
Salah satu permintaan mereka yaitu agar Jokowi membuat Keppres pengadilan HAM ad hoc untuk 7 berkas pelanggaran HAM berat yang sudah diserahkan ke Kejagung, Jakarta, Kamis (28/4/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Foto 7 dari 7
Tagih Janji, Tokoh Wayang Datangi Kantor Transisi Jokowi-JK
Seorang kakek tampak menunjukkam surat rekomendasi KontraS untuk pasangan presiden RI terpilih, Jakarta, Kamis (28/4/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)