Pakar Hukum Pidana Jadi Saksi Sidang Lanjutan Praperadilan Suryadharma Ali

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 29 Feb 2016, 14:04 WIB

Diterbitkan 06 Apr 2015, 15:30 WIB

Pakar Hukum Pidana Jadi Saksi Sidang Lanjutan Praperadilan Suryadharma Ali

Pakar hukum pidana Yahya Harahap menjadi saksi pada sidang lanjutan praperadilan Mantan Menag Suryadharma Ali (SDA) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (6/4/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 1 dari 7

Pakar hukum pidana Yahya Harahap menjadi saksi pada sidang lanjutan praperadilan Mantan Menag Suryadharma Ali (SDA) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (6/4/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 2 dari 7

Sidang lanjutan praperadilan Suryadharma Ali (SDA) terhadap KPK kembali digelar di PN Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015). Tampak pakar hukum pidana Yahya Harahap saat menjadi saksi pada sidang lanjutan SDA terhadap KPK. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 3 dari 7

Pakar hukum pidana Yahya Harahap saat menjadi saksi pada praperadilan Suryadharma Ali (SDA) di PN Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015). Sidang lanjutan praperadilan SDA terhadap KPK kembali digelar di PN Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Hakim tunggal, Tati Hardianti memimpin sidang lanjutan praperadilan Mantan Menag Suryadharma Ali (SDA) beragendakan keterangan saksi ahli dari pihak KPK di PN Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015).(Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 5 dari 7

Tim kuasa hukum Suryadharma Ali (SDA) saat mendengarkan keterangan saksi ahli, pakar hukum pidana Yahya Harahap pada sidang lanjutan praperadilan di PN Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015).(Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 6 dari 7

Tim penasehat hukum KPK mengajukan pertanyaan kepada saksi ahli, pakar hukum pidana Yahya Harahap saat sidang lanjutan praperadilan Suryadharma Ali (SDA) di PN Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015).(Liputan6.com/Yoppy Renato)

Foto 7 dari 7

Suasana sidang lanjutan praperadilan Suryadharma Ali (SDA) beragendakan keterangan saksi ahli dari pihak KPK di PN Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015).(Liputan6.com/Yoppy Renato)