Pencarian 600 Warga Hilang Tanah Longsor Guatemala Terus Berlanjut

oleh Nasuri, diperbarui 13 Feb 2016, 15:41 WIB

Diterbitkan 04 Okt 2015, 17:15 WIB

Anggota tim penyelamat mengevakuasi korban longsor di Santa Catarina Pinula, Guatemala City (2/10/2015). Musibah tanah longsor ini menewaskan sedikitnya 73 orang dan sebanyak 600 orang dinyatakan hilang. (Reuters/ Josue Decavele)

Foto 1 dari 7

Petugas mendapatkan kaki salah satu korban longsor di Santa Catarina Pinula, Guatemala City (2/10/2015). Musibah tanah longsor ini menewaskan sedikitnya 73 orang dan sebanyak 600 orang dinyatakan hilang. (Reuters/ Josue Decavele)

Foto 2 dari 7

Peti jenazah disiapkan pemerintah setempat untuk korban longsor di Santa Catarina Pinula, Guatemala City (2/10/2015). Musibah tanah longsor ini menewaskan sedikitnya 73 orang dan sebanyak 600 orang dinyatakan hilang. (Reuters/ Josue Decavele)

Foto 3 dari 7

Proses pemakaman salah satu warga yang menjadi korban longsor di Santa Catarina Pinula, Guatemala City (2/10/2015). Musibah tanah longsor ini menewaskan sedikitnya 73 orang dan sebanyak 600 orang dinyatakan hilang. (Reuters/ Josue Decavele)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Tangis keluarga korban longsor saat acara pemakaman, Guatemala City (2/10/2015). Musibah tanah longsor ini menewaskan sedikitnya 73 orang dan sebanyak 600 orang dinyatakan hilang. (Reuters/ Josue Decavele)

Foto 5 dari 7

Penampakan tanah longsor di Guatemala City (2/10/2015). Musibah tanah longsor ini menewaskan sedikitnya 73 orang dan sebanyak 600 orang dinyatakan hilang. (Reuters/ Josue Decavele)

Foto 6 dari 7

Warga dan petugas bahu membahu untuk mencari para korban longsor di Santa Catarina Pinula, Guatemala City (2/10/2015). Musibah tanah longsor ini menewaskan sedikitnya 73 orang dan sebanyak 600 orang dinyatakan hilang. (Reuters/ Josue Decavele)

Foto 7 dari 7

Proses pemakaman salah satu warga yang menjadi korban longsor di Santa Catarina Pinula, Guatemala City (2/10/2015). Musibah tanah longsor ini menewaskan sedikitnya 73 orang dan sebanyak 600 orang dinyatakan hilang. (Reuters/ Josue Decavele)