Ribuan Imigran Kuba yang Menuju AS Terjebak di Kosta Rika

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 01 Jul 2016, 18:33 WIB

Diterbitkan 16 Nov 2015, 10:44 WIB

20151115-Ribuan Imigran Kuba yang Menuju AS Terjebak di Kosta Rika-Nikaragua

Sejumlah imigran Kuba beristirahat di luar gedung bea cukai di perbatasan antara Nikaragua dan Kosta Rika, Minggu (15/11). Nikaragua menutup perbatasannya dengan Kosta Rika hingga ribuan orang yang menuju Amerika terlantar. (REUTERS/Oswaldo Rivas)

Foto 1 dari 6

Sejumlah imigran Kuba beristirahat di luar gedung bea cukai di perbatasan antara Nikaragua dan Kosta Rika, Minggu (15/11). Nikaragua menutup perbatasannya dengan Kosta Rika hingga ribuan orang yang menuju Amerika terlantar. (REUTERS/Oswaldo Rivas)

Foto 2 dari 6

Seorang imigran Kuba memainkan ponselnya di luar gedung bea cukai di perbatasan antara Nikaragua dan Kosta Rika, Minggu (15/11). Nikaragua menutup perbatasannya dengan Kosta Rika hingga ribuan orang yang menuju Amerika terlantar. (REUTERS/Oswaldo Rivas)

Foto 3 dari 6

Sejumlah imigran Kuba beristirahat di luar gedung bea cukai di perbatasan antara Nikaragua dan Kosta Rika, Minggu (15/11). Nikaragua menutup perbatasannya dengan Kosta Rika hingga ribuan orang yang menuju Amerika terlantar. (REUTERS/Oswaldo Rivas)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Sejumlah imigran Kuba beristirahat di luar gedung bea cukai di perbatasan antara Nikaragua dan Kosta Rika, Minggu (15/11). Nikaragua menutup perbatasannya dengan Kosta Rika hingga ribuan orang yang menuju Amerika terlantar. (REUTERS/Oswaldo Rivas)

Foto 5 dari 6

Imigran Kuba tampak menelpon di luar gedung bea cukai di perbatasan antara Nikaragua dan Kosta Rika, Minggu (15/11). Nikaragua menutup perbatasannya dengan Kosta Rika hingga ribuan orang yang menuju Amerika terlantar. (REUTERS/Oswaldo Rivas)

Foto 6 dari 6

Tentara Nikaragua berjaga di luar gedung bea cukai di perbatasan antara Nikaragua dan Kosta Rika, Minggu (15/11). Nikaragua menutup perbatasannya dengan Kosta Rika hingga menyebabkan ribuan orang yang menuju Amerika terlantar. (REUTERS/Oswaldo Rivas)