Dibalik Gemerlap Film Hollywood, Warga Palestina Baru Miliki Bioskop Kembali

oleh Satria Yudha Baskara, diperbarui 29 Feb 2016, 21:00 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2016 21:00 WIB
20160229-Dibalik Gemerlapnya Film Hollywood, Warga Palestina Baru Miliki Bioskop Kembali
Warga Palestina saat menikmati film di aula Red Crescent Society di Kota Gaza, (25/2). Warga Palestina kembali dapat menikmati menonton film di biskop setelah 20 tahun lamanya. (REUTERS / Mohammed Salem)
Foto 1 dari 5
20160229-Dibalik Gemerlapnya Film Hollywood, Warga Palestina Baru Miliki Bioskop Kembali
Warga Palestina saat menikmati film di aula Red Crescent Society di Kota Gaza, (25/2). Warga Palestina kembali dapat menikmati menonton film di biskop setelah 20 tahun lamanya. (REUTERS / Mohammed Salem)
Foto 2 dari 5
20160229-Dibalik Gemerlapnya Film Hollywood, Warga Palestina Baru Miliki Bioskop Kembali
Kondisi bioskop yang rusak akibat dibakar 20 tahun lalu di Kota Gaza, Palestina, (29/2). Film Hollywood tidak diijinkan diputar disini karena dianggap tidak sopan dan tak sesuai dengan ajaran yang dipimpin gerakan Islam Hamas. (REUTERS/Suhaib Salem)
Foto 3 dari 5
20160229-Dibalik Gemerlapnya Film Hollywood, Warga Palestina Baru Miliki Bioskop Kembali
Kondisi bioskop yang rusak akibat dibakar 20 tahun lalu di Kota Gaza,Palestina, (29/2). Bioskop baru dibuka yang tetapi film-film yang ditayangkan dibatasi, kebanyakan film yang diputar adalah cerita perjuangan Palestina. (REUTERS/Suhaib Salem)
Foto 4 dari 5
20160229-Dibalik Gemerlapnya Film Hollywood, Warga Palestina Baru Miliki Bioskop Kembali
Kondisi bioskop yang rusak akibat dibakar 20 tahun lalu di Kota Gaza, Palestina, (29/2). Sejarah bioskop di Palestina mengalamai beberapa masa sulit walaupun pada 1950 warga masih diijinkan menonton film barat dan Asia lainnya. (REUTERS/Suhaib Salem)
Foto 5 dari 5
20160229-Dibalik Gemerlapnya Film Hollywood, Warga Palestina Baru Miliki Bioskop Kembali
Warga Palestina saat menikmati film di aula Red Crescent Society di Kota Gaza, (25/2). Warga Palestina kembali dapat menikmati menonton film di biskop setelah 20 tahun lamanya. (REUTERS / Mohammed Salem)