Kisah Pemulung Bertahan Hidup dari Aliran Sampah Sungai Filipina
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1211300/original/096852000_1461290898-20160421-Kisah-Pemulung-Bertahan-Hidup-dari-Aliran-Sampah-Sungai-Filipina-AFP-1.jpg)
20160422-Kisah Pemulung Bertahan Hidup dari Aliran Sampah Sungai Filipina-Manila
Teresita Gapayao (51) mengais sampah menggunakan rakit yang terbuat dari stereofoam di aliran Sungai Estero de Vitas di Tondo, Manila, Filipina, Kamis (21/4). Teresita mengumpulkan botol plastik atau apapun yang bisa dijual ke junkshops. (Noel CELIS/AFP)
Foto 1 dari 5
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1211300/original/096852000_1461290898-20160421-Kisah-Pemulung-Bertahan-Hidup-dari-Aliran-Sampah-Sungai-Filipina-AFP-1.jpg)
20160422-Kisah Pemulung Bertahan Hidup dari Aliran Sampah Sungai Filipina-Manila
Teresita Gapayao (51) mengais sampah menggunakan rakit yang terbuat dari stereofoam di aliran Sungai Estero de Vitas di Tondo, Manila, Filipina, Kamis (21/4). Teresita mengumpulkan botol plastik atau apapun yang bisa dijual ke junkshops. (Noel CELIS/AFP)
Foto 2 dari 5
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1211301/original/096982400_1461290898-20160421-Kisah-Pemulung-Bertahan-Hidup-dari-Aliran-Sampah-Sungai-Filipina-AFP-2.jpg)
20160422-Kisah Pemulung Bertahan Hidup dari Aliran Sampah Sungai Filipina-Manila
Teresita Gapayao (51) mengais sampah yang masih dapat difungsikan di aliran Sungai Estero de Vitas di Tondo, Manila, Filipina, Kamis (21/4). Teresita sudah 12 tahun menafkahi keluarganya dari sampah-sampah yang bisa di daur ulang. (Noel CELIS/AFP)
Foto 3 dari 5
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1211303/original/097117100_1461290898-20160421-Kisah-Pemulung-Bertahan-Hidup-dari-Aliran-Sampah-Sungai-Filipina-AFP-4.jpg)
20160422-Kisah Pemulung Bertahan Hidup dari Aliran Sampah Sungai Filipina-Manila
Teresita Gapayao (51) mengais sampah menggunakan rakit yang terbuat dari stereofoam di aliran Sungai Estero de Vitas di Tondo, Manila, Filipina, Kamis (21/4). Teresita menghasilkan sekitar Rp 50ribu/hari dari sampah yang dia kumpulkan. (Noel CELIS/AFP)
Foto 4 dari 5
Berita Terkait
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1211302/original/097050400_1461290898-20160421-Kisah-Pemulung-Bertahan-Hidup-dari-Aliran-Sampah-Sungai-Filipina-AFP-3.jpg)
20160422-Kisah Pemulung Bertahan Hidup dari Aliran Sampah Sungai Filipina-Manila
Pemulung mencari sampah plastik untuk di daur ulang di antara tumpukan sampah di aliran Sungai Estero de Vitas di Tondo, Filipina, (21/4). Peringatan Hari Bumi pada 22 April menjadi gerakan global dalam menyerukan perlindungan lingkungan. (Noel CELIS/AFP)
Foto 5 dari 5
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1211304/original/097183600_1461290898-20160421-Kisah-Pemulung-Bertahan-Hidup-dari-Aliran-Sampah-Sungai-Filipina-AFP-5.jpg)
20160422-Kisah Pemulung Bertahan Hidup dari Aliran Sampah Sungai Filipina-Manila
Teresita Gapayao (51) diantara tumpukan sampah di aliran Sungai Estero de Vitas di Tondo, Manila, Filipina, Kamis (21/4). Teresita sudah 12 tahun menafkahi keluarganya dari sampah-sampah yang bisa di daur ulang. (Noel CELIS/AFP)
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
More News
-
Berita Foto Usai Salat Idul Fitri, Warga Palestina di Gaza Laksanakan Tradisi Ziarah Kubur
-
Berita Foto Di Tengah Ancaman Serangan Israel, Pengungsi Palestina di Gaza Rayakan Idul Fitri
-
Berita Foto Penjualan Daging Sapi Menurun
-
Berita Foto Menurun, Penjualan Kulit Ketupat Lebaran di Pasar Pondok Labu Jakarta
Tag Terkait