Omayma Al Hushan, Remaja asal Suriah yang Tolak Keras Pernikahan Dini

oleh Johan Fatzry, diperbarui 30 Apr 2016, 12:02 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2016, 12:00 WIB
20160430-Pernikahan-Dini-Suriah-Omayma-Al-Hushan-Reuters
Pengungsi asal Suriah, Omayma Al Hushan saat menulis di hadapan rekan-rekannya mengenai perlawanan terhadap pernikahan di bawah umur di sebuah sekolah di kamp pengungsi Al Zaatari, Mafraq, Yordania (21/4). (REUTERS / Muhammad Hamed)
Foto 1 dari 6
20160430-Pernikahan-Dini-Suriah-Omayma-Al-Hushan-Reuters
Pengungsi asal Suriah, Omayma Al Hushan saat menulis di hadapan rekan-rekannya mengenai perlawanan terhadap pernikahan di bawah umur di sebuah sekolah di kamp pengungsi Al Zaatari, Mafraq, Yordania (21/4). (REUTERS / Muhammad Hamed)
Foto 2 dari 6
20160430-Pernikahan-Dini-Suriah-Omayma-Al-Hushan-Reuters
Omayma Al Hushan berbicara di hadapan rekan-rekannya di sebuah sekolah di Mafraq, Yordania (21/4). Meski berusia 14 tahun, Omayma sangat aktif menyerukan perlawanan terhadap pernikahan dini yang marak di Suriah. (21/4). (REUTERS / Muhammad Hamed)
Foto 3 dari 6
20160430-Pernikahan-Dini-Suriah-Omayma-Al-Hushan-Reuters
Omayma berjalan pulang sekolah di kamp pengungsi Al Zaatari, Mafraq, Yordania (21/4). Omayma Al Hushan menyerukan perlawanan terhadap pernikahan dini yang marak negaranya. (REUTERS / Muhammad Hamed)
Foto 4 dari 6
20160430-Pernikahan-Dini-Suriah-Omayma-Al-Hushan-Reuters
Omayma membantu ibumya memasak di rumahnya di kamp pengungsi Al Zaatari, Mafraq, Yordania (21/4). Meski berusia 14 tahun, Omayma sangat aktif menyerukan perlawanan terhadap pernikahan dini yang marak di Suriah. (REUTERS / Muhammad Hamed)
Foto 5 dari 6
20160430-Pernikahan-Dini-Suriah-Omayma-Al-Hushan-Reuters
Omayma Al Hushan saat membicarakan perlawanan terhadap pernikahan di bawah umur dengan keluarga di rumahnya di kamp pengungsi Al Zaatari, Mafraq, Yordania (21/4). (REUTERS / Muhammad Hamed)
Foto 6 dari 6
20160430-Pernikahan-Dini-Suriah-Omayma-Al-Hushan-Reuters
Omayma bersama boneka kesayangannya tersenyum di rumahnya di kamp pengungsi Al Zaatari, Mafraq, Yordania (21/4). Meski berusia 14 tahun, Omayma sangat aktif menyerukan perlawanan terhadap pernikahan dini yang marak di Suriah. (REUTERS / Muhammad Hamed)