Pemilik Gedung Maut Kenya Sembunyi di Balik Meja saat Jalani Sidang

oleh Satria Yudha Baskara, diperbarui 03 Mei 2016, 19:40 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2016 19:40 WIB
20160503-Pemilik Gedung Maut Kenya Sembunyi di Balik Meja saat Dimintai Keterangan
Pengusaha Samuel Kamau Karanja (kanan) dan saudaranya Henry Muiruri Karanja pemilik Apartemen 6 lantai di Nairobi yang ambruk saat memberikan keterangan di pengadilan Magistrates Court di Milimani , Nairobi , Kenya (3/5/2016). (REUTERS / Thomas Mukoya)
Foto 1 dari 5
20160503-Pemilik Gedung Maut Kenya Sembunyi di Balik Meja saat Dimintai Keterangan
Pengusaha Samuel Kamau Karanja (kanan) dan saudaranya Henry Muiruri Karanja pemilik Apartemen 6 lantai di Nairobi yang ambruk saat memberikan keterangan di pengadilan Magistrates Court di Milimani , Nairobi , Kenya (3/5/2016). (REUTERS / Thomas Mukoya)
Foto 2 dari 5
20160503-Pemilik Gedung Maut Kenya Sembunyi di Balik Meja saat Dimintai Keterangan
Pengusaha Samuel Kamau Karanja (kanan) dan saudaranya Henry Muiruri Karanja tampak menutup mukanya di pengadilan Magistrates Court di Milimani , Nairobi , Kenya (3/5/2016). Gedung yang ambruk itu baru berusia 2 tahun. (REUTERS / Thomas Mukoya)
Foto 3 dari 5
20160503-Pemilik Gedung Maut Kenya Sembunyi di Balik Meja saat Dimintai Keterangan
Pengusaha Samuel Kamau Karanja (kanan) dan saudaranya Henry Muiruri Karanja saat di pengadilan Magistrates Court di Nairobi , Kenya (3/5/2016). Wakil Gubernur Nairobi curiga ada kejanggalan waktu pembangunan gedung tersebut. (REUTERS / Thomas Mukoya)
Foto 4 dari 5
20160503-Pemilik Gedung Maut Kenya Sembunyi di Balik Meja saat Dimintai Keterangan
Samuel Kamau Karanja saat berada di pengadilan Magistrates Court di Nairobi , Kenya (3/5/2016). Gedung itu ambruk setelah Nairobi dilanda hujan paling deras sepanjang musim penghujan di negara tersebut. (REUTERS / Thomas Mukoya)
Foto 5 dari 5
20160503-Pemilik Gedung Maut Kenya Sembunyi di Balik Meja saat Dimintai Keterangan
Samuel Kamau Karanja saat berada di pengadilan Magistrates Court di Nairobi , Kenya, (3/5/2016).Sedikitnya 7 orang tewas dan sekitar 121 orang lainnya luka-luka dalam insiden ini. (REUTERS / Thomas Mukoya)