Curhat Pertama Hillary Clinton Usai Kalah dari Donald Trump

oleh Nasuri, diperbarui 20 Jan 2017, 22:58 WIB

Diterbitkan 17 Nov 2016, 16:56 WIB

20161117- Pidato Pertama Hillary Clinton Usai Kalah dari Donald Trump-Reuters

Hillary Clinton tampil berpidato di hadapan publik untuk pertama kali usai kalah dari Donald Trump dalam pilpres AS, Washington.

Foto 1 dari 7

Hillary Clinton tampil berpidato di hadapan publik untuk pertama kali usai kalah dari Donald Trump dalam pilpres AS, Washington, Rabu (16/11). Hillary mengaku tidak mudah baginya untuk muncul kembali di hadapan publik (REUTERS/Joshua Roberts)

Foto 2 dari 7

Hillary Clinton melambaikan tangan jelang pidato pertama usai kalah dari Donald Trump dalam pilpres AS, Washington, Rabu (16/11). Hillary mendorong rakyat AS untuk terus berjuang. (REUTERS/Joshua Roberts)

Foto 3 dari 7

Hillary Clinton menyampaikan pidato di Washington, Rabu (16/11). Pidato ini adalah pidato pertama kali bagi Hillary Clinton usai kalah dari Donald Trump dalam pilpres AS. (REUTERS/Joshua Roberts)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Hillary Clinton tampil berpidato dalam acara makan malam yang digelar Yayasan Pertahanan untuk Anak bertema 'Beat The Odds' pada Rabu (16/11). Pidato ini adalah pidato pertama kali bagi Hillary usai kalah dalam pilpres AS. (REUTERS/Joshua Roberts)

Foto 5 dari 7

Hillary Clinton tampil berpidato untuk pertama kali usai kalah dari Donald Trump dalam pilpres AS, Washington, Rabu (16/11). Usai kalah, Hillary mengaku menghabiskan waktu di rumah dengan membaca buku. (REUTERS/Joshua Roberts)

Foto 6 dari 7

Hillary Clinton memejamkan mata saat tampil berpidato untuk pertama kali usai kalah dari Donald Trump dalam pilpres AS, Washington, Rabu (16/11). Hillary mengajak agar rakyat AS tetap kuat dalam menghadapi pemerintahan Trump. (REUTERS/Joshua Roberts)

Foto 7 dari 7

Hillary Clinton tampil berpidato di hadapan publik untuk pertama kali usai kalah dari Donald Trump dalam pilpres AS, Washington, Rabu (16/11). Hillary mengaku tidak mudah baginya untuk muncul kembali di hadapan publik (REUTERS/Joshua Roberts)