Meski dengan Satu Kaki, Bocah ini Semangat Jalani Hidup

oleh Fatkhur Rozaq Rosyidi, diperbarui 25 Nov 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2016 16:00 WIB
20161125-JAsim-korban-Irak-Ruters1
Seorang bocah bernama Jasim Abudllah bermain bola di kamp Debaga, di pinggiran Erbil, Irak (24/11). Meski hidup dengan satu kaki akibat terk
Foto 1 dari 6
20161125-JAsim-korban-Irak-Ruters1
Seorang bocah bernama Jasim Abudllah bermain bola di kamp Debaga, di pinggiran Erbil, Irak (24/11). Meski hidup dengan satu kaki akibat terkena serangan udara, Jasim berusaha hidup seperti bocah normal lainya. (Reuters/Mohammed Salem)
Foto 2 dari 6
20161125-JAsim-korban-Irak-Ruters1
Jasim Abudllah bermain bersama teman-temannya di sekitar kamp pengungsian Debaga, Erbil, Irak (24/11). Meski hidup dengan satu kaki akibat terkena serangan udara, Jasim berusaha hidup seperti bocah normal lainya. (Reuters/Mohammed Salem)
Foto 3 dari 6
20161125-JAsim-korban-Irak-Ruters1
Jasim Abudllah berjalan menggunakan tongkat bersama temannya di kamp Debaga, di pinggiran Erbil, Irak (24/11). Walau hanya memiliki satu kaki, Jasim tetap semangat untuk bermain seperti teman-temannya. (Reuters/Mohammed Salem)
Foto 4 dari 6
20161125-JAsim-korban-Irak-Ruters1
Jasim Abudllah saat berada di sekitar kamp pengungsian Debaga, Erbil, Irak (24/11). Bocah berumur 13 tahun tersebut, terpaksa harus kehilangan kaki kanannya akibat terkena serangan udara di Baiji. (Reuters/Mohammed Salem)
Foto 5 dari 6
20161125-JAsim-korban-Irak-Ruters1
Jasim Abudllah dibantu ibunya mengenakan celana di kamp Debaga, di pinggiran Erbil, Irak (24/11). Bocah berumur 13 tahun tersebut, terpaksa harus kehilangan kaki kanannya akibat terkena serangan udara di Baiji. (Reuters/Mohammed Salem)
Foto 6 dari 6
20161125-JAsim-korban-Irak-Ruters1
Jasim Abudllah bercanda dengan adiknya di dalam tenda sebuah kamp Debaga, di pinggiran Erbil, Irak (24/11). Meski hidup dengan satu kaki akibat terkena serangan udara, Jasim berusaha hidup seperti bocah normal lainya. (Reuters/Mohammed Salem)