Idamkan Garis Bikini, Ini yang Dilakukan Wanita Brasil

oleh Fatkhur Rozaq Rosyidi, diperbarui 25 Nov 2016, 21:03 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2016 21:03 WIB
20161125-Spa-Brasil-Reuters1
Sejumlah pengunjung berjemur saat melakukan spa di Rio de Janeiro, Brasil (22/11). Mereka berjemur untuk mendapatkan tanda bikini yang sempu
Foto 1 dari 6
20161125-Spa-Brasil-Reuters1
Sejumlah pengunjung berjemur saat melakukan spa di Rio de Janeiro, Brasil (22/11). Mereka berjemur untuk mendapatkan tanda bikini yang sempurna di tubuhnya, atau yang biasa disebut dalam bahasa Portugis Marquinha. (Reuters/Pilar Olivares)
Foto 2 dari 6
20161125-Spa-Brasil-Reuters1
Seorang pekerja dari spa Erika Bronze menyajikan secangkir air kepada seorang pengunjung saat berjemur di Rio de Janeiro, Brasil (22/11). Tarif untuk spa dan berjemur ditempat ini sekitar 20 dolar untuk selama tiga setengah jam. (Reuters/Pilar Olivares)
Foto 3 dari 6
20161125-Spa-Brasil-Reuters1
Pemilik spa, Erika memasangkan selotip yang berbentuk bikini ke pelanggannya sebelum berjemur di Rio de Janeiro, Brasil (22/11). Yang unik dari spa ini adalah, bikini dibuat dari selotip atau pita perekat yang ditempel ditubuh. (Reuters/Pilar Olivares)
Foto 4 dari 6
20161125-Spa-Brasil-Reuters1
Seorang pekerja dari spa Erika Bronze mengoleskan sunblock ke pelanggannya sebelum berjemur di Rio de Janeiro, Brasil (22/11). Tujuan mereka melakukan spa ini agar mendapatkan garis atau tanda bikini yang sempurna di tubuh mereka. (Reuters/Pilar Olivares)
Foto 5 dari 6
20161125-Spa-Brasil-Reuters1
Seorang pengunjung mandi setelah berjemur di spa Erika Bronze di Rio de Janeiro, Brasil (22/11). Mereka berjemur untuk mendapatkan tanda bikini yang sempurna di tubuhnya, atau yang biasa disebut dalam bahasa Portugis Marquinha. (Reuters/Pilar Olivares)
Foto 6 dari 6
20161125-Spa-Brasil-Reuters1
Sebuah garis bikini dilepas usai berjemur di spa Erika Bronze di di Rio de Janeiro, Brasil (22/11). Mereka berjemur untuk mendapatkan tanda bikini yang sempurna di tubuhnya, atau yang biasa disebut dalam bahasa Portugis Marquinha. (Reuters/Pilar Olivares)