Warga Guatemala Bakar Pinata Trump untuk Sambut Natal

oleh Fatkhur Rozaq Rosyidi, diperbarui 08 Des 2016, 14:15 WIB
Diterbitkan 08 Des 2016 14:15 WIB
20161208-Donald-Trump-dibakar-Reuters1
Seorang penjual pinata berdiri di depan dagangannya sebelum perayaan tradisional, Pembakaran Iblis di Guatemala City, Guatemala (7/12). Pina
Foto 1 dari 6
20161208-Donald-Trump-dibakar-Reuters1
Seorang penjual pinata berdiri di depan dagangannya sebelum perayaan tradisional, Pembakaran Iblis di Guatemala City, Guatemala (7/12). Pinata adalah permainan yang biasanya ditujukan untuk anak-anak kecil saat merayakan pesta. (Reuters/Luis Echeverria)
Foto 2 dari 6
20161208-Donald-Trump-dibakar-Reuters1
Sejumlah pria memperbaiki pinata yang berbentuk karakter Donald Trump sebelum perayaan tradisional, Pembakaran Iblis di Guatemala City, Guatemala (7/12). Pinata tersebut berbentuk Trump yang memilki tanduk dan berkaki laba-laba. (Reuters/Luis Echeverria)
Foto 3 dari 6
20161208-Donald-Trump-dibakar-Reuters1
Seorang pria menyiapkan pembakaran pinata karakter Donald Trump saat perayaan tradisional, Pembakaran Iblis di Guatemala City, Guatemala (7/12). Biasanya perayaan ini digelar untuk menyambut natal di daerah Amerika Selatan. (Reuters/Luis Echeverria)
Foto 4 dari 6
20161208-Donald-Trump-dibakar-Reuters1
Sejumlah warga melihat pinata karakter Donald Trump yang dibakar saat perayaan tradisional, Pembakaran Iblis di Guatemala City, Guatemala (7/12). Perayaan Pembakaran Iblis ini digelar untuk mengusir roh-roh jahat. (Reuters/Luis Echeverria)
Foto 5 dari 6
20161208-Donald-Trump-dibakar-Reuters1
Pinata Donald Trump dibakar saat perayaan tradisional, Pembakaran Iblis di Guatemala City, Guatemala (7/12). Dengan dibakarnya pinata Donald Trump, mereka menggambarkan bahwa trump adalah roh jahat yang perlu dimusnahkan. (Reuters/Luis Echeverria)
Foto 6 dari 6
20161208-Donald-Trump-dibakar-Reuters1
Seorang anak bermain didepan pinata Donald Trump yang telah dibakar saat perayaan tradisional, Pembakaran Iblis, Guatemala (7/12). Di tempat tersebut roh jahat itu direpresentasikan dalam bentuk tokoh politik kontemporer. (Reuters/Luis Echeverria)