Bus dan Ambulans Bantu Ribuan Warga Sipil Tinggalkan Aleppo

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 16 Des 2016, 09:50 WIB
Diterbitkan 16 Des 2016 09:50 WIB
20161215-Ribuan Warga Sipil Tinggalkan Aleppo-Suriah
Lebih dari 3.000 orang telah dievakuasi menggunakan bus dan ambulans dari Aleppo, Suriah.
Foto 1 dari 6
20161215-Ribuan Warga Sipil Tinggalkan Aleppo-Suriah
Bus dan ambulans digunakan untuk mengevakuasi ribuan warga sipil di Aleppo, Suriah, Kamis (15/12). Konflik antara pemberontak dan pasukan pemerintah yang setia kepada Presiden Suriah Basyar al Assad membuat warga harus dievakuasi. (REUTERS/Omar Sanadiki)
Foto 2 dari 6
20161215-Ribuan Warga Sipil Tinggalkan Aleppo-Suriah
Bus dan ambulans bersiap untuk mengevakuasi ribuan warga di wilayah timur kota Aleppo, Suriah, Kamis (15/12). Evakuasi tersebut dilakukan di wilayah timur kota Aleppo yang menjadi sisa-sisa kantong pejuang oposisi. (REUTERS/Abdalrhman Ismail)
Foto 3 dari 6
20161215-Ribuan Warga Sipil Tinggalkan Aleppo-Suriah
Warga mendorong gerobak yang mengangkut seorang wanita untuk dievakuasi dari wilayah yang dikuasai pemberontak di Aleppo, Suriah, Kamis (15/12). Bus dan ambulans digunakan untuk mengevakuasi ribuan warga dari wilayah tersebut. (REUTERS/Abdalrhman Ismail)
Foto 4 dari 6
20161215-Ribuan Warga Sipil Tinggalkan Aleppo-Suriah
Ribuan warga menunggu untuk dievakuasi dari wilayah yang dikuasai pemberontak di Aleppo, Suriah, Kamis (15/12). Evakuasi tersebut dilakukan di wilayah timur kota Aleppo yang menjadi sisa-sisa kantong pejuang oposisi. (REUTERS/Abdalrhman Ismail)
Foto 5 dari 6
20161215-Ribuan Warga Sipil Tinggalkan Aleppo-Suriah
Sebuah bus yang digunakan untuk mengevakuasi warga sipil melewati seorang anggota pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, meninggalkan wilayah yang dikuasai pemberontak di Aleppo, Suriah, Kamis (15/12). (REUTERS/Omar Sanadiki)
Foto 6 dari 6
20161215-Ribuan Warga Sipil Tinggalkan Aleppo-Suriah
Iring-iringan ambulans dan bus yang mengevakuasi ribuan warga meninggalkan wilayah yang dikuasai pemberontak di Aleppo, Suriah, Kamis (15/12). Bus dan ambulans digunakan untuk mengevakuasi ribuan warga dari wilayah konflik tersebut (REUTERS/Omar Sanadiki)