Kaum Wanita Dominasi Pabrik Benang Sutera di Korea Utara

oleh Nasuri, diperbarui 16 Jul 2017, 19:10 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2017, 15:45 WIB
20170117- Kaum Wanita Dominasi Pabrik Benang Sutera di Korea Utara -AP Photo
Seorang pekerja wanita memilah kepompong ulat sutra di Kim Jong Suk Silk Mill, Pyongyang, Korea Utara (6/1).
Foto 1 dari 6
20170117- Kaum Wanita Dominasi Pabrik Benang Sutera di Korea Utara -AP Photo
Seorang pekerja wanita memilah kepompong ulat sutra di Kim Jong Suk Silk Mill, Pyongyang, Korea Utara (6/1). Pabrik ini mampu menghasilkan benang sutra sebanyak 200 ton. (AP Photo/Wong Maye-E)
Foto 2 dari 6
20170117- Kaum Wanita Dominasi Pabrik Benang Sutera di Korea Utara -AP Photo
Kesibukan pekerja wanita saat melakukan pekerjaannya di Kim Jong Suk Silk Mill, Pyongyang, Korea Utara (6/1). Di pabrik penghasil benang sutera ini, pekerjanya didominasi oleh kaum wanita. (AP Photo/Wong Maye-E)
Foto 3 dari 6
20170117- Kaum Wanita Dominasi Pabrik Benang Sutera di Korea Utara -AP Photo
Pekerja wanita melakukan pemintalan di Kim Jong Suk Silk Mill, Pyongyang, Korea Utara (6/1). Pabrik penghasil benang sutera ini menampung 1.600 pekerja yang kebanyakan adalah perempuan. (AP Photo/Wong Maye-E)
Foto 4 dari 6
20170117- Kaum Wanita Dominasi Pabrik Benang Sutera di Korea Utara -AP Photo
Pekerja wanita melakukan pengecekan benang sutera di Kim Jong Suk Silk Mill, Pyongyang, Korea Utara (6/1). Pabrik ini mampu menghasilkan benang sutra sebanyak 200 ton. (AP Photo/Wong Maye-E)
Foto 5 dari 6
20170117- Kaum Wanita Dominasi Pabrik Benang Sutera di Korea Utara -AP Photo
Pemimpin Kim Jong Un menyerukan rakyat Korea Utara untuk meningkatkan produksi dalam rangka meningkatkan standar hidup bangsa yang merupakan salah satu yang terendah di Asia, Pyongyang, Korea Utara (6/1). (AP/Wong Maye-E)
Foto 6 dari 6
20170117- Kaum Wanita Dominasi Pabrik Benang Sutera di Korea Utara -AP Photo
Seorang pekerja wanita menyelesaikan pekerjaannya di Kim Jong Suk Silk Mill, Pyongyang, Korea Utara (6/1). Pabrik ini mampu menghasilkan benang sutra sebanyak 200 ton. (AP Photo/Wong Maye-E)