Diserang dengan Gas Beracun, 35 Warga Sipil Suriah Tewas

oleh Liputan6 diperbarui 04 Apr 2017, 16:51 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2017 16:51 WIB
20170404-Serangan Gas Beracun di Suriah-AFP
Sebanyak 35 warga sipil, termasuk sembilan anak-anak, tewas dalam serangan gas beracun di kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib, Suriah,
Foto 1 dari 6
20170404-Serangan Gas Beracun di Suriah-AFP
Anak-anak Suriah mendapatkan perawatan setelah diduga terkena serangan gas beracun di Kota Khan Sheikhun, yang berada di wilayah tengah Provinsi Idlib, Selasa (4/4). Akibatnya, sedikitnya 35 orang tewas, termasuk beberapa anak. (Mohamed al-Bakour/AFP)
Foto 2 dari 6
20170404-Serangan Gas Beracun di Suriah-AFP
Seorang balita mendapatkan perawatan setelah serangan udara di sebuah kota yang dikuasai pemberontak di Suriah, Selasa (4/4). Serangan itu dilakukan dengan melepas gas beracun di atas sebuah kota di barat laut Suriah. (Mohamed al-Bakour/AFP)
Foto 3 dari 6
20170404-Serangan Gas Beracun di Suriah-AFP
Seorang warga mendapatkan perawatan setelah diduga terkena serangan gas beracun di sebuah kota yang dikuasai pemberontak di Suriah, Selasa (4/4). Belum diketahui pihak yang menggunakan gas beracun dalam serangan tersebut. (Mohamed al-Bakour/AFP)
Foto 4 dari 6
20170404-Serangan Gas Beracun di Suriah-AFP
Seorang pria mendapatkan perawatan setelah diduga terkena serangan gas beracun di sebuah kota yang dikuasai pemberontak di Suriah, Selasa (4/4). Akibatnya, sedikitnya 35 orang tewas, termasuk beberapa anak. (Mohamed al-Bakour/AFP)
Foto 5 dari 6
20170404-Serangan Gas Beracun di Suriah-AFP
Petugas keamanan mengevakuasi seorang korban serangan udara di sebuah kota yang dikuasai pemberontak di Suriah, Selasa (4/4). Serangan itu dilakukan dengan melepas gas beracun di atas sebuah kota di barat laut Suriah. (Mohamed al-Bakour/AFP)
Foto 6 dari 6
20170404-Serangan Gas Beracun di Suriah-AFP
Seorang balita mendapatkan perawatan setelah diduga terkena serangan gas beracun di sebuah kota yang dikuasai pemberontak di Suriah, Selasa (4/4). Puluhan orang dikabarkan mengidap gangguan pernapasan akibat serangan ini. (Mohamed al-Bakour/AFP)