FOTO: Warga Pulau Pari Geruduk Pengadilan Negeri Jakarta Utara

oleh Johan Fatzry, diperbarui 08 Mei 2018, 15:00 WIB

Diterbitkan 08 Mei 2018 15:00 WIB

Warga Pulau Pari Geruduk Pengadilan Negeri Jakarta Utara

Dalam aksinya mereka menuntut dihentikannya Kriminalisasi terhadap Nelayan dan membebaskan warga yang di tangkap terkait sertifikat Mal-Administrasi di Pulau Pari.

Foto 1 dari 7

Warga Pulau Pari membentangkan spanduk saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (8/5). Dalam aksinya mereka menuntut dihentikannya Kriminalisasi terhadap nelayan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 2 dari 7

Warga Pulau Pari berorasi saat unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (8/5). Mereka juga menuntut dibebaskannya warga yang di tangkap terkait sertifikat Mal-Administrasi di Pulau Pari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 3 dari 7

Warga Pulau Pari membentangkan spanduk saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (8/5). Dalam aksinya mereka menuntut dihentikannya Kriminalisasi terhadap nelayan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Warga Pulau Pari saat berunjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (8/5). Mereka juga menuntut dibebaskannya warga yang di tangkap terkait sertifikat Mal-Administrasi di Pulau Pari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 5 dari 7

Seorang warga Pulau Pari saat berunjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (8/5). Dalam aksinya mereka menuntut dihentikannya Kriminalisasi terhadap nelayan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 6 dari 7

Warga Pulau Pari saat berunjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (8/5). Mereka juga menuntut dibebaskannya warga yang di tangkap terkait sertifikat Mal-Administrasi di Pulau Pari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 7 dari 7

Sejumlah petugas berjaga saat demo warga Pulau Pari di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (8/5). Dalam aksinya mereka menuntut dihentikannya Kriminalisasi terhadap nelayan. (Liputan6.com/Johan Tallo)