FOTO: Ambang Batas Capres Dicap Gugurkan Moralitas Demokrasi

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 23 Jun 2022, 14:02 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 16:25 WIB
Pegiat Demokrasi Gelar Diskusi Ambang Batas Capres
Pegiat demokrasi menggelar diskusi publik “Hapus Ambang Batas Nyapres; Darurat Demokrasi, Darurat Konstitusi”, di Jakarta Pusat
Foto 1 dari 6
Pegiat Demokrasi Gelar Diskusi Ambang Batas Capres
Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas usai memberi pendapat 'Hapus Ambang Batas Nyapres; Darurat Demokrasi, Darurat Konstitusi', Jakarta, Selasa (31/7). Busyro menilai, ambang batas 20 persen menggugurkan moralitas demokrasi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Foto 2 dari 6
Pegiat Demokrasi Gelar Diskusi Ambang Batas Capres
Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (tengah) saat diskusi 'Hapus Ambang Batas Nyapres; Darurat Demokrasi, Darurat Konstitusi', Jakarta, Selasa (31/7). Diskusi dihadiri aktivis penggugat ambang batas. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Foto 3 dari 6
Pegiat Demokrasi Gelar Diskusi Ambang Batas Capres
Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas (kiri) berbincang dengan Feri Amsari saat diskusi 'Hapus Ambang Batas Nyapres; Darurat Demokrasi, Darurat Konstitusi' di Jakarta, Selasa (31/7). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Foto 4 dari 6
Pegiat Demokrasi Gelar Diskusi Ambang Batas Capres
Pakar hukum tata negara, Denny Indrayana (ketiga kiri) memberikan pendapat pada diskusi saat diskusi 'Hapus Ambang Batas Nyapres; Darurat Demokrasi, Darurat Konstitusi' di Jakarta, Selasa (31/7). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Foto 5 dari 6
Pegiat Demokrasi Gelar Diskusi Ambang Batas Capres
Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas (kanan) saat diskusi 'Hapus Ambang Batas Nyapres; Darurat Demokrasi, Darurat Konstitusi', Jakarta, Selasa (31/7). Busyro menilai, ambang batas 20 persen menggugurkan moralitas demokrasi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Foto 6 dari 6
Pegiat Demokrasi Gelar Diskusi Ambang Batas Capres
Pakar hukum tata negara, Denny Indrayana (ketiga kiri) memberikan pendapat pada diskusi saat diskusi 'Hapus Ambang Batas Nyapres; Darurat Demokrasi, Darurat Konstitusi' di Jakarta, Selasa (31/7). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)