FOTO: Korea Selatan Bikin Lukisan Mural Terbesar di Dunia

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 22 Des 2018, 10:49 WIB
Diterbitkan 22 Des 2018 10:49 WIB
Mural pinggir laut korsel
Sebuah mural luar ruang di kota pelabuhan Incheon, di pesisir barat Korea Selatan, telah diakui oleh Guinness World Records sebagai yang terbesar di dunia
Foto 1 dari 6
Mural pinggir laut korsel
Sebuah mural luar ruangan raksasa yang ditampilkan pada silo gandum di kota pelabuhan Incheon, Seoul, Korea Selatan, Rabu (19/12). Museum Guinness World Records menobatkan karya tersebut sebagai mural luar ruangan terbesar di dunia. (Ed JONES/AFP)
Foto 2 dari 6
Mural pinggir laut korsel
Sebuah mural luar ruangan raksasa yang ditampilkan pada silo gandum di kota pelabuhan Incheon, Seoul, Korea Selatan, Rabu (19/12). Mural tersebut dikerjakan oleh 22 seniman lukisan dan menghabiskan 487.000 USD atau sekitar Rp 7 miliar. (Ed JONES/AFP)
Foto 3 dari 6
Mural pinggir laut korsel
Sebuah silo gandum disulap menjadi karya seni mural luar ruangan raksasa di kota pelabuhan Incheon, Seoul, Korea Selatan, Rabu (19/12). Pengerjaan proyek mural itu dimulai Januari 2018 dan menghabiskan 865.400 liter cat dalam pembuatannya. (Ed JONES/AFP)
Foto 4 dari 6
Mural pinggir laut korsel
Sebuah silo gandum disulap menjadi karya seni mural luar ruangan raksasa di kota pelabuhan Incheon, Seoul, Korea Selatan, Rabu (19/12). Mural ini memiliki tinggi 48 m yang setara dengan gedung apartemen 22 lantai, dan dengan panjang 525 m. (Ed JONES/AFP)
Foto 5 dari 6
Mural pinggir laut korsel
Sebuah mural luar ruangan raksasa yang ditampilkan pada silo gandum di kota pelabuhan Incheon, Seoul, Korea Selatan, Rabu (19/12). Desain mural menggambarkan perjalanan seorang anak muda ke masa dewasa dengan membentuk 16 sampul buku. (Ed JONES/AFP)
Foto 6 dari 6
Mural pinggir laut korsel
Sebuah silo gandum disulap menjadi mural luar ruangan raksasa di kota pelabuhan Incheon, Korea Selatan, Rabu (19/12). Mural ini sebagai bagian dari upaya menghilangkan pandangan negatif masyarakat, terhadap fasilitas industri yang sudah tua (Ed JONES/AFP)