FOTO: Mengintip Ladang Opium di Myanmar

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:03 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2019, 14:15 WIB
Mengintip Ladang Opium di Myanmar
Hampir 90 persen dari semua ladang opium di Myanmar berada di Negara Bagian Shan atau wilayah-wilayah yang sedang dirundung konflik etnis.
Foto 1 dari 8
Mengintip Ladang Opium di Myanmar
Penampakan tanaman opium di sebuah ladang di Hopong, Shan, Myanmar, Sabtu (2/2). Ladang opium di Myanmar terus menurun. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 2 dari 8
Mengintip Ladang Opium di Myanmar
Seorang petani berjalan di sebuah ladang opium di Hopong, Shan, Myanmar, Minggu (3/2). Konflik yang sedang berlangsung menghambat upaya untuk memberantas budidaya opium di Myanmar. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 3 dari 8
Mengintip Ladang Opium di Myanmar
Penampakan ladang opium di Hopong, Shan, Myanmar, Minggu (3/2). Menurut UNODC, pada tahun 2018 sekitar 37.300 hektare lahan di Myanmar ditanami opium. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 4 dari 8
Mengintip Ladang Opium di Myanmar
Petani menyayat tanaman opium yang ada di sebuah ladang di Hopong, Shan, Myanmar, Sabtu (2/2). Pada tahun 2017, sebanyak 41.000 hektare lahan di Myanmar ditanami opium. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 5 dari 8
Mengintip Ladang Opium di Myanmar
Petani mengambil getah tanaman opium yang ada di sebuah ladang di Hopong, Shan, Myanmar, Minggu (3/2). Hampir 90 persen dari semua ladang opium di Myanmar berada di Negara Bagian Shan. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 6 dari 8
Mengintip Ladang Opium di Myanmar
Petani bekerja di sebuah ladang opium di Hopong, Shan, Myanmar, Minggu (3/2). Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 7 dari 8
Mengintip Ladang Opium di Myanmar
Petani bekerja di sebuah ladang opium di Hopong, Shan, Myanmar, Minggu (3/2). Ladang opium ini banyak dijumpai di wilayah yang sedang dirundung konflik etnis di Myanmar. (Ye Aung THU/AFP)
Foto 8 dari 8
Mengintip Ladang Opium di Myanmar
Petani bekerja di sebuah ladang opium di Hopong, Shan, Myanmar, Minggu (3/2). Budidaya opium di Myanmar mengalami penurunan pada wilayah yang relatif aman. (Ye Aung THU/AFP)